Setiap Tahun Air Jakarta Susut 16 Tangki
VIVAnews - DKI Jakarta terancam kekurangan air. Setiap tahunnya Jakarta kehilangan 65,6 meter kubik air atau setara 16 truk tanki air setiap tahun.
Perhitungan itu didasarkan atas 65,5 kubik setara 65.600 liter jika perbandingannya satu meter kubik setara 1.000 liter air. Sementara satu truk tangki air berukuran sedang jenis truk Hino Dutro 130 HD bisa mengangkut 4.000 liter air.
Tim Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup Badan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta Daniel Abbas di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta menuturkan saat ini Jakarta mengalami defisit pengambilan air tanah mencapai meter kubik setiap tahun tahun.
Jakarta mengalami defisit air karena batas toleransi pengambilan air tanah telah terlampaui sementara penyerapan air ke dalam tanah amat terbatas.
Padahal, tambah Daniel, batas toleransi pengambilan air 30 sampai 40 persen. Menurut dia, sebenarnya ada solusi dari permasalahan ini yaitu memanfaatkan potensi air hujan.
Namun disayangkan kendati potensi air hujan di Ibukota cukup tinggi yaitu mencapai 2.000 juta meter kubik per tahun yang terserap ke dalam tanah hanya 26,6 persen saja. Sisanya sebanyak 73,4 persen berupa air larian (run off) atau terbuang sia-sia.
Untuk mengatasi defisit air, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan salah satunya programnya yakni penanaman 30 ribu pohon di hutan yang disebut sebagai "Hutan Kota" di Jakarta.
Penanaman 30 ribu pohon ini merupakan program penanaman 100 juta pohon di seluruh Indonesia.