Viral Bangunin Sahur Berujung Cekcok, Warga Ngaku Bayinya Terganggu

Mediasi warga yang terganggu karena dibangunkan sahur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

DepokViral terjadi cekcok antar warga ketika membangunkan sahur. Peristiwa ini terjadi di RT 01/RW 02, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok sekitar pukul 03.00 WIB. Dari video yang beredar di sosial media, terlihat sekelompok warga adu mulut dengan warga yang merasa terganggu karena memiliki bayi.

Seorang warga berkaos putih berusaha untuk menjelaskan, namun tiba-tiba warga lain yang menggunakan kaos hitam langsung mengajak ribut. Pria berkaos hitam itu merangkul leher warga dan mengajak ribut. Beruntung, peristiwa itu segera dilerai.

Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan telah terjadi selisih paham antara warga pengontrak dengan warga lain yang membangunkan sahur keliling. Warga yang mengontrak diketahui bernama Kurniawan. Dia menegur kelompok anak muda yang membangunkan sahur keliling dengan pengeras suara. Sebab, Kurniawan merasa terganggu akibat suara bising warga yang membangunkan sahur karena memiliki bayi.

“Kurniawan berkata, ‘kok sampai 2 kali muter kelilingnya’. Kemudian karena warga merasa tersinggung dengan perkataan tersebut, maka terjadilah keributan dan kejadian seperti yang viral di media sosial tersebut,” kata Made pada Selasa, 26 Maret 2024.

Mediasi warga yang terganggu karena dibangunkan sahur

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Saat itu, Kurniawan berupaya menjelaskan tidak ada maksud untuk menyinggung warga yang membangunkan sahur. Namun, tiba-tiba salah satu dari anak muda itu emosi dan langsung mengajak Kurniawan untuk ribut. Peristiwa ini yang viral di sosial media hingga menjadi perhatian petugas.

“Setelah dilakukan pengecekan di TKP, bahwa kejadian tersebut telah dimusyawarahkan yang dihadiri oleh Kurniawan dan istrinya. Kemudian Andi (perwakilan warga yang membangunkan sahur), Ketua RT Bapak Jayadih, Binmas Pasir Putih Aipda Heri Utomo dan Serda Ari Wibowo (Babinsa Pasir Putih),” ungkap Made.

Setelah kedua belah pihak dipertemukan, kata dia, akhirnya mereka sepakat untuk saling memaafkan. Kurniawan pun bersedia meminta maaf kepada warga yang membangunkan sahur. Selain itu, Kurniawan dan keluarga akan mengikuti aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.

“Warga masyarakat sekitar memaafkan atas kejadian kesalah pahaman tersebut,” ujarnya.

Dari hasil mediasi, kedua belah pihak diminta saling menghargai dan menghormati. Selisih paham antara kedua belah pihak sudah dinyatakan selesai. “Dengan adanya kesepakatan dalam musyawarah tersebut, maka permasalahan dinyatakan selesai,” pungkasnya.