Panjang Dam Laut Raksasa Jakarta 35 Km

Banjir di Cengkareng, Jakarta Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadi

VIVAnews - Pemerintah DKI, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum beserta swasta masih melakukan pemetaan mengenai kondisi Teluk Jakarta untuk pelaksanaan proyek dam raksasa .

Menurut Deputy Representative Bos Witteveen, salah satu perusahaan anggota konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), Sawarendro, sejauh ini telah dilakukan pemetaan mengenai kondisi wilayah di Jakarta Utara yang jaraknya 35 kilometer dari timur sampai barat. "Sepanjang inilah yang mungkin akan dibangun tanggul raksasa," katanya.

"Belum sampai konkrit dan belum final. Masih dikumpulkan data penurunan muka tanah dan demografi kawasan Jakarta Utara. Besok kami akan bicarakan bersama stakeholder," ujar Sawarendro saat berbincang dengan VIVAnews.com, Senin 31 Januari 2011.

Workshop mengenai hal ini baru akan dibicarakan pada 1 Febuari 2011 besok. Semua hasil pemetaan akan dibicarakan untuk mengetahui luas lahan yang akan dibuat tanggul.

Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio mengatakan, pembuatan tanggul menjadi penting  karena ancaman pemanasan global dan penurunan permukaan tanah (land subsidence). Ini menjadi pertimbangan utama untuk membangun tanggul dan menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta.

Tanggul raksasa akan dibuat untuk membendung laut di Pantai Utara Jakarta. Pembendungan akan dilakukan mulai dari kawasan Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, hingga ke Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dilanjutkan hingga kawasan Muara Gembong, Bekasi.

Pembuatan tanggul dengan menggunakan sistem polder ke arah laut, agar kawasan di bawah permukaan air laut tidak akan tergenang. Seperti yang telah dilakukan Belanda dan New Orleans.

Sketsanya, meski air laut tinggi, tetapi kawasan di bawah permukaan air laut tetap kering karena ada tanggul laut raksasa yang akan memompa air ke laut.

Ada empat lokasi pembuatan tanggul raksasa ini.

1. Tanggul laut diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara Jakarta.
2. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi
3. Tanggul laut berada di luar wilayah reklamasi kecuali Tanjungpriok
4. Tanggul laut menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu.

Menurut pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, Pemerintah DKI Jakarta harusnya melaksanakan program yang realistis dan melibatkan masyarakat. Karena pembuatan tanggul raksasa ini masih menjadi pertanyaan besar karena tidak mengacu dengan konsep tata ruang Jakarta.

Sangat banyak dampak yang akan terjadi untuk perwujudan ide ini. Belum lagi mengenai pembiayaan dan kekuatan finansial yang ada. Pemerintah DKI Jakarta harusnya konsentrasi untuk melakukan pengawasan kegiatan penanaman pohon di sepanjang pantai utara, agar kegelisahan mengenai ancaman banjir rob tidak terjadi.

"Persoalannya karena kita lebih senang menanam, tapi tidak merawat dan memelihara. Semua sekedar simbolis," ujarnya. (adi)