Pihak Sekolah Memilih Bungkam

Sumber :

VIVAnews - Sejumlah guru dan staf SMP Negeri 159 Tambora Jakarta Barat bungkam terkait kasus pelacuran yang melibatkan sejumlah siswinya.

Mereka telah menyerahkan kasus ini, sepenuhnya, kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. "Tanya saja langsung, laporan sudah masuk ke sana," kata Armin Sinaga, guru SMPN 159, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 13 Januari 2009.
 
Para guru yang ditemui juga beralasan tengah sibuk melakukan penilaian terhadap kinerja kepala sekolah sehingga tak bisa memberi keterangan. "Sekolah sedang sibuk, semua guru sedang sibuk," kata Armin disambut anggukan sejumlah guru.
 
Kemarin, Senin 12 Januari 2009, Wali Kota Jakarta Barat, Joko Ramadhan, mendatangi SMPN 159 untuk meminta keterangan terkait kasus tersebut. Kepada Joko, pihak sekolah membenarkan pelacuran yang melibatkan sekitar 20 siswi itu dan mengatakan bahwa seluruh siswi yang terlibat telah mengundurkan diri dari sekolah.

Peristiwa terungkap ketika seorang guru SMP Negeri 159 memergoki anak didiknya menjajakan diri di kawasan prostitusi liar Kalijodo, Jakarta Barat. Kala itu sang guru tengah mengikuti razia penjaja seks komersial yang digelar Suku Dinas Trantib Jakarta Barat. Kepada para petugas, siswi kelas dua SMP itu mengaku sudah enam bulan menjadi PSK dengan alasan ekonomi. Siswi itu juga mengatakan, ada belasan teman sekolahnya yang turut menerjuni profesi memalukan tersebut.