Jakarta Diminta Bebas Topeng Monyet

Monyet
Sumber :
  • lovesanimals.com

VIVAnews - Jakarta Animal Aid Network menentang eksploitasi terhadap hewan mamalia, monyet, yang kerap digunakan untuk aksi 'topeng monyet' di pinggir-pinggir jalan ibukota.

Sejak 2009, Jakarta Animal Aid telah menyurati berbagai instansi pemerintah untuk memperhatikan masalah yang kian memprihatinkan itu.

"Selain karena kita lihat makin menjamur dan sudah mengganggu ketertiban bagi pejalan kaki, itu juga merupakan bagian dari kegiatan mengemis dengan menggunakan monyet," ujar Koordinator Riset dan Rehabilitasi Satwa Jakarta Animal Aid Network, Benfika, saat melakukan aksi longmarch Monas-Bunderan HI, Jakarta, Minggu, 18 September 2011.

Dia berharap, melalui kampanye 'Bebaskan Jakarta dari Topeng Monyet' ini masyarakat dapat membantu melakukan sosialisasi untuk tidak memberikan uang atau apapun kepada pengemis topeng monyet. "Karena memberi, sama saja dengan turut menyiksa satwa," tegasnya.

Menurut Benfika, monyet merupakan salah satu dari 40 jenis satwa yang tidak dilindungi oleh pemerintah. Pihaknya menyayangkan hal seperti ini tak mendapat perhatian khusus.

"Sangat ironis hidup monyet ekor panjang ini. Selain dimanfaatkan oleh pengemis, monyet juga disalahgunakan untuk restoran dan kosmetik sebagai kelinci percobaan," tuturnya.

Bukan Budaya
Benfika menegaskan aksi topeng monyet bukanlah bagian dari kebudayaan Indonesia. Bahkan di negara asalnya, India, kegiatan semacam ini sudah tidak ada.

"Kami tidak melihat ini lelucon. Pemerintah seharusnya bisa mengeluarkan SK, Jakarta bebas topeng monyet, atau juga bisa dengan melakukan razia, karena hal ini semacam modus untuk mengemis," ungkap dia. (art)