Patrialis: Sedot Pulsa, Bisnis Tak Elegan

SMS Inbox
Sumber :
  • phonenumbers4u.co.uk

VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar ikut angkat bicara mengenai kasus pencurian pulsa yang dilakukan sejumlah content provider. Dia menegaskan kasus ini harus diusut karena merugikan masyarakat.

"Begitu dikirim SMS, terus (pulsa) langsung melorot Rp2000. Coba kalikan sekian juta (pengguna telepon). Ini kan cara yang tidak elegan dalam berbisnis," kata Patrialis kepada wartawan di Gedung DPR, Senin 10 Oktober 2011. "Ini kedoknya penipuan."

Dalam berbisnis, kata dia, harus adil. Jika mengambil uang, maka harus ada jasa yang diterima pengguna telepon genggam tersebut. Meski demikian, dia meminta publik bersabar agar kasus ini bisa diproses secara hukum. "Supaya masyarakat kita jangan dirugikan terus menerus," pukasnya.

Terkait kasus ini, Komisi I DPR RI memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), dan operator telepon seluler, untuk meminta penjelasan.

Kemenkominfo sudah mengumpulkan 10 operator guna dimintai penjelasan soal pencurian pulsa ini. Kemkominfo akan memberi sanksi bagi operator nakal, termasuk mereka yang melakukan pencurian pulsa lewat modus penipuan sedot pulsa.

Kasus pencurian ini pertama kali dilaporkan oleh Feri Kuntoro, 36, ke Polda Metro Jaya. Feri merasa dirugikan karena Feri menerima pesan singkat berisi informasi artis-artis yang tidak sesuai dengan keinginan awalnya mengikuti undian. Dia mengaku total kerugian hingga mencapai Rp450 ribu. (adi)