Benahi Angkot DKI, Polisi Didik Sopir Nakal

Seorang supir angkot memperbaiki kendaraannya di Terminal Kampung Melayu
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memberi penataran terhadap sopir angkutan umum, yang kerap kali beraksi ugal-ugalan selama membawa kendaraan di jalan. Ulah mereka sering menyebabkan kecelakaan hingga mengakibatkan korban jiwa.

Kepala Seksi SIM Polda Metro Jaya, Komisaris Arsal Sahban, mengatakan banyak pelanggaran yang dilakukan para sopir angkutan umum selama ini. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihaknya akan menatar para sopir angkot.

Dalam penataran tersebut, pihaknya memberikan materi bagaimana mengemudi yang baik dan santun dalam berkendara khususnya di jalan Jakarta.

"Dilakukan menggunakan driving simulator yang dimiliki oleh Polda. Kami juga akan mendatangi Perusahan Otobus (PO) dan mengundang  para sopir unduk datang ke tempat pembuatan SIM di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat," ujar Arsal, Senin 14 November 2011.

Menurut Arsal, pihaknya tidak menyulitkan para sopir yang ada sekarang ini. Melainkan mengajak agar disiplin dalam berkendara. Selain itu, sesuatu hal yang harus dimiliki oleh supir angkutan umum yakni SIM A umum.

Syarat mendapatkannya, kata Arsal, juga mudah yakni dengan menujukan sim A biasa dan mampu menguasai kendaraan secara baik.

Dia menuturkan, pihaknya akan memberikan SIM A umum kepada sopir angkutan umum secara gratis pada saat penataran nanti. "Tetapi, semuanya untuk para pengemudi yang sudah memenuhi syarat. 

Seluruh program ini adalah suatu bentuk komitmen dalam melakukan revitalisasi angkutan umum," kata Arsal.

Segera Sosialisasi

Dia berharap peran stake holder untuk mendukung progam tersebut sehingga berjalan dengan lancar. Pihaknya juga meminta agar stake holder lainnya menyiapkan program-program untuk meningkatkan kualitas angkutan umum di Jakarta.

"Kami akan susun seluruh programnya dan akan segera kami sosialisasikan secepatnya," ucap Arsal.

Saat  ini ada 880.000 angkutan umum yang beroperasi untuk melayani sekitar 3 Juta penduduk Jakarta. Dia berharap, dalam jangka waktu enam bulan kedepan seluruh angkutan umum sudah mulai nyaman untuk ditumpangi. (ren)