Reklamasi Pantai Utara Dijadikan Bisnis, Ahok: Salahnya di Mana

Reklamasi Pantai Malalayang II, Manado, Sulawesi Utara
Sumber :
  • Antara/ Basrul Haq
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan tidak khawatir jika megaproyek National Capital Integrated Coastal Defence (NCICD) atau reklamasi Pantai Utara Jakarta yang kini segera dimulai pembangunannya oleh Pemprov DKI, nantinya malah dilihat para perusahaan pengembang atau properti sebagai lahan baru untuk semakin melebarkan bisnis mereka.

"Orang kalau mau bangun properti memang kenapa? Salahnya di mana? Pembangunan properti itu menaikkan pertumbuhan ekonomi juga. Dia (perusahaan properti) nyerap berapa ratus ribu tenaga kerja coba? Dan dia juga harus bayar pajak kan," ucap Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 22 September 2014.

Menurut Ahok, daripada terus mengkritisi aspek bisnis dari proyek ini, masyarakat atau para pengamat lebih baik mencermati urgensi dari proyek reklamasi sebanyak 17 pulau yang termasuk dalam megaproyek NCICD.


Berdasarkan penelitian, dunia akan mengalami krisis pangan bila lahan pertanian yang ada sekarang tidak ditambah.


"Itu naif. Jauh sekali. Lagi pula dunia kalau sampai tahun 2045 tidak melakukan reklamasi sebesar 30 persen, sebanyak 2,5 juta penduduk di Indonesia saja akan kelaparan. Makanya itu perlu dilakukan. Kita mengamankan pertanian," ujar Ahok.