Ini Siasat Agar Jalur Busway 'Bersih' dari Penerobos Bandel

Jalur Busway Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Banyaknya protes dari pengguna bus Transjakarta terkait kendaraan pribadi atau angkutan umum lainnya yang kerap memasuki jalur bus, membuat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) angkat bicara untuk memberikan masukan terhadap PT Transjakarta.

"Kita semua kan maunya benar-benar steril, PT Transjakarta sendiri harus memiliki komitmen untuk mengadakan banyak bus sehingga tidak ada jalur yang kosong dan bisa dimasuki kendaraan lain," ujar Ellen Tangkudung, Ketua DTKJ, Senin 8 Juni 2015 di kantor DTKJ, Jakarta Pusat.

Ellen menekankan, penambahan jumlah bus operasional merupakan faktor penting agar jalur tidak terlihat kosong dan menggoda pengguna kendaraan untuk memanfaatkan 'momen' tersebut.

Pemakaian jalur bus Transjakarta oleh pihak yang tidak bertanggung jawab berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemburuan terhadap mereka yang menahan diri tidak menggunakan jalur yang seharusnya tersebut.

Karenanya, menurut DTKJ, jika memang belum bisa mengadakan penambahan bus dalam waktu dekat, Transjakarta bisa melakukan cara cerdik dengan menarik bus APTB ataupun bus feeder masuk ke dalam jalur sebagai penganti bus operasional.

"Hanya agar jalurnya tidak kosong. Kalau bus sudah banyak nanti APTB dan feeder ditarik keluar lagi," ujarnya.

Disamping itu, menurut DTKJ, untuk mengatasi sterilisasi jalur yaitu dengan mengenakan sanksi denda maksimal.

"Selama ini kan baru diterapkan sanksi minimal, harus terapkan denda maksimal supaya mereka yang bandel itu jera dan tidak masuk jalur steril lagi," jelas Ellen.

Sebagai informasi, Direktur Utama PT Transjakarta, ANS Kosasih sebelumnya mengatakan dalam waktu dekat ini, Jakarta akan kedatangan puluhan bus mewah tambahan untuk operasional Transjakarta, termasuk Bus Scania dari Swedia.