Dituding Nunggak Bayar Proyek Gedung, Kedubes Saudi Didemo

aksi unjuk rasa karyawan pt psi di kedubes arab saudi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id - Kedutaan Arab Saudi yang berlokasi di area Kuningan, Jakarta Selatan kembali diserbu para demonstran dari PT Packet System Indonesia. Mereka menuntut kepastian pelunasan utang proyek di Kedutaan Arab Saudi sebesar Rp25 miliar.

Demonstrasi yang dilakukan hari Rabu, 7 Oktober 2015 ini merupakan kali kedua. Demonstrasi serupa sudah pernah dilakukan pada hari Senin kemarin. 

Proyek yang dikerjakan PT Packet System Indonesia merupakan proyek kerja sama dengan PT Nexevi dan dimulai tahun 2014 lalu. Nilai proyeknya mencapai US$1.671.281,54. Pembayaran baru disetorkan senilai US$195.578,78. Sehingga masih ada total senilai US$1.475.702,76 yang belum dibayarkan. Seharusnya utang itu dibayarkan sejak bulan Juli lalu. 

Proyek yang dikerjakan meliputi arsitektur bangunan, sistem jaringan, sistem keamanan, kamera pengawas (CCTV) dan kontrol akses serta instalasi data.

Menurut salah satu demonstran, dia mengatakan massa sudah mencoba menghubungi pihak Kedutaan secara baik sejak dua pekan lalu. Sayang, tidak menerima respons positif dari pihak Kedutaan. 

"Mereka tidak mau membukakan pintu untuk berdiskusi," kata demonstran yang tak disebutkan namanya itu. 

Dia menambahkan, pihak kedutaan juga terkesan tidak peduli, karena tidak memberikan kesempatan PT Nexevei dan PT Packet System Indonesia untuk bertemu serta berbicara.

Menurut perwakilan PT Packet System Indonesia, mereka telah menghubungi Direktur PT Nexevi, Cosmin Deluca. Cosmin berdalih pihak Kedutaan lah yang belum melakukan pembayaran, sehingga PT Nexevi tidak bisa membayar kontraktor PT Packet System Indonesia.

"Tujuan aksi kami adalah untuk membuat public pressure bagi Kedutaan Arab Saudi agar mau berdiskusi bersama kami" kata seorang perwakilan PT Packet System Indonesia.

Aksi ini sempat membuat kemacetan di jalur lambat Jl. HR Rasuna Said. Kendati begitu, suasananya tetap kondusif serta tertib karena tetap dijaga oleh polisi.

Laporan: Danar Dono