Cara Begeng Berkelit dari Tuduhan Menculik Bocah

Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Januar Arifin alias Begeng (35), tersangka penculikan dan pembunuhan bocah SD di Depok, mempunyai cara agar dia tidak diketahui telah menculik bocah bernama Jamaludin (7).

"Dia (tersangka) tahu kalau anak itu diculik pasti dicari-cari. Dia menginformasikan ke temannya seolah-olah anak itu diculik, jadi kasih tahu ke orang lain (dengan) mengatakan tolong kasih tahu anak itu diculik," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 9 Februari 2016.

Krishna mengungkapkan hal tersebut berdasarkan keterangan tersangka. Bahkan, kata Krishna, untuk lebih meyakinkan aksinya, tersangka menggunakan dua handphone.

"Satu handphone seolah-olah adalah pelaku yang dua orang itu yang menyuruh dia menculik, nanti satu handphone lagi dia yang mengatakan seolah-olah dia mengamankan. Jadi dua handphone milik dia," ujar Krishna.

Dengan adanya pengakuan tersebut, keterangan tersangka yang awalnya menyebut bahwa ada dua orang yang menyuruhnya menculik korban hanya alibi tersangka.

"Jadi hanya satu tersangkanya. Dia ngaku ada dua lain yang nyuruh, dari awal kami bersama Kapolres saat memeriksa sudah yakin tersangka ini hanya satu. Dia ceritanya berubah-ubah dari Subuh sampai jam 9 sudah berubah-ubah," ujar Krishna.

"Kemarin siang sudah keterangannya terkonfirmasi bahwa dia yang melakukan semuanya (penculikan dan pembunuhan)," Krishna melanjutkan.

Mengenai kemungkinan ada korban lain sebelum kejadian ini, Krishna menyebut kasus itu sedang didalami oleh Polres Depok.

Seperti diketahui, seorang bocah SD bernama Jamaludin ditemukan tewas usai diculik oleh Januar Arifin alias Begeng (35), Sabtu, 6 Februari 2016.

Jasad korban ditemukan dalam posisi duduk di sudut kamar mandi kediaman pelaku, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu 7 Februari 2016.