Ahok Siapkan Cara Agar Warga Enggan Pakai Mobil Tua

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyiapkan cara agar warga Jakarta enggan menggunakan mobil atau kendaraan roda empat dan lebih lain yang sudah tergolong uzur.

Cara itu bukan dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) yang membatasi usia kendaraan bermotor, namun membuat aturan yang mewajibkan uji kir yang harus dilakukan secara berkala terhadap kendaraan hanya bisa dilakukan di bengkel milik Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), bukan lagi Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) yang dikelola Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.

"Saya sudah dapat izin melakukan hal ini dari Menhub (Menteri Perhubungan)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Jum'at, 18 Maret 2016.

Ahok mengatakan, petugas-petugas Dihubtrans yang sebelumnya bekerja di Balai PKB nantinya akan dikirim hanya untuk mengurusi administrasi uji kir yang dilakukan di bengkel milik ATPM.

Dengan cara ini, permainan dalam uji kir yang kerap dilakukan oknum Dishubtrans tak lagi terjadi.

"Orang saya (petugas uji kir Dishubtrans DKI) itu kemungkinan mainnya ada. Dia suka tukar spare part (suku cadang kendaraan) mobil yang masuk uji kir," ujar Ahok.

Pemberlakuan aturan yang mewajibkan uji kir hanya bisa dilakukan di bengkel milik ATPM akan membuat masyarakat berpikir dua kali untuk melakukan uji. Penerapan harga suku cadang asli akan membuat biaya uji selangit. Masyarakat tak bisa lagi menyogok petugas untuk menyatakan kendaraan layak.

Masyarakat harus benar-benar mengganti suku cadang kendaraan mereka dengan suku cadang baru yang memang akan membuat kendaraan mereka kembali layak jalan.

"Kalau kendaraan mau dibuat baru di bengkel milik ATPM itu kamu mungkin mesti ngeluarin dana 40 sampai 50 persen (dari harga pembelian kendaraan)," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, dari pada mengeluarkan biaya terlampau tinggi untuk membuat kendaraan menjadi layak, masyarakat diperkirakan akan lebih memilih melakukan pembelian kendaraan baru. Hal ini akan membuat jalanan Jakarta hanya diisi kendaraan keluaran terbaru yang ramah lingkungan, bukan kendaraan lama yang terus diperbaharui sertifikat kelayakannya, namun nyatanya mencemari lingkungan.

"Kamu pasti akan ganti baru mobil kamu dari pada terus gunakan yang lama," ujar Ahok. (ren)