Sekolah di Jaktim Siap Tampung Pelajar Pindahan Pasar Ikan

Petugas dan warga berkumpul saat pembongkaran di Kawasan Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Penggusuran di Pasar Ikan Jakarta Utara menciptakan sejumlah dampak bagi warga. Salah satunya yang kerap dikeluhkan, yaitu lokasi sekolah untuk anak-anak yang rumahnya direlokasi.

Menanggapi hal tersebut, Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Timur (Jaktim) wilayah 1 sudah menyiapkan sejumlah sekolah bagi pelajar pindahan dari Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur wilayah 1, Ari Budiman, mengatakan, saat ini ada belasan sekolah yang siap menampung warga eks Pasar Ikan. Para pelajar nantinya akan ditampung di sejumlah sekolah di wilayah Pulogebang dan sekitarnya.

"Kami siapkan sekolah bagi warga pindahan dari Pasar Ikan. Hari ini didata dulu dan nanti kita pindahkan ke sekolah terdekat," katanya kepada wartawan, Senin, 11 April 2016.

Dia menuturkan, sedikitnya ada enam Sekolah Dasar Negeri (SDN), empat Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN), empat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta.

Adapun enam SDN itu, yakni SDN Pulogebang 17, SDN 05, SDN 24, SDN 04, SDN 20 dan SDN Pulogebang 13 Pagi. Kemudian SMPN 284, SMPN 172, SMPN 138 dan SMPN 168. Selain itu, SMAN 89, SMAN 11, SMAN 76 dan SMAN 107.

Sedangkan untuk SMK, di antaranya adalah SMK Ristek Jaya, Mercusuar, Iptek, Bisnis Manajemen Perbanas. Kemudian SMK Diponegoro 2, Al Ahyar 1, Bina Karya Utama dan SMK Al Falah.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan SD Sudin Pendidikan Jakarta Timur 1, Samidi mengatakan, tidak ada alasan sekolah menolak siswa pindahan dari pelajar yang terkena gusur di Pasar Ikan. Sebab kuota di kelas tidak berlaku lagi karena kondisinya darurat. Misalnya, jika di dalam kelas kuotanya hanya 30 siswa maka boleh ditambah dari siswa pindahan.

"Karena kondisi darurat maka siswa di kelas boleh ditambah lagi. Tidak ada alasan sekolah menolak siswa pindahan dari warga eks Pasar Ikan," ujar Samidi. (ren)