Bangunan Liar di Kampung Akuarium Dibongkar Pekan Ini

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah.
Sumber :
  • Raudhatul Zannah - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menertibkan bangunan liar di Kampung Akuarium, Jakarta Utara. 

Warga Kampung Aquarium Sempat Buat Makam untuk Ahok

Setelah ditertibkan pada tahun lalu, masyarakat kembali mendirikan bangunan untuk tempat tinggal sementara. "Minggu ini mau dirapikan. Satpol PP yang akan melakukan itu bersama wali kota (Jakarta Utara)," kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota, Selasa, 2 Mei 2017. 

Berdasarkan laporan yang diterima, menurut Saefullah, terdapat 300 Kepala Keluarga yang akan direlokasi ke rumah susun yang telah disiapkan pemerintah. Para penghuni akan ditempatkan di tiga wilayah, yakni Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek dan Rusun Cipinang. 

Permukiman Pasar Ikan Tetap Digusur meski Warga Menggugat

"Yang jelas sudah ada 300 rumah susun untuk tiga lokasi ini. Kalau mereka ternyata memang real-nya tidak punya rumah tinggal, betul - betul tidak punya rumah tinggal, tahun ini kan rusun kita banyak jadi. Kalau memang mereka ingin tinggal di rusun, difasilitasi di rusun," ujarnya. 

Dia akan mendata kembali, apakah warga yang menempati kawasan tersebut memiliki KTP DKI Jakarta. Sebab, untuk mendapatkan rumah susun, warga harus memiliki KTP Jakarta.

Ahok Mau Gusur Lagi Pasar Ikan Sebelum Lepas Jabatan

Syarat itu tidak hanya berlaku bagi warga yang tinggal di Kampung Akuarium, tetapi juga warga yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung. 

"Ya harus KTP DKI. Kan syarat tinggal di rusun, dia alamatnya harus di rusun itu. Kalau alamatnya di tempat lain, khawatir dia sudah punya rumah. Rusun ini kan betul-betul untuk warga DKI yang tidak punya rumah tinggal, supaya berkeadilan," kata Saefullah. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bangunan liar yang berada di Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara, akan kembali ditertibkan sebelum dia menanggalkan jabatannya.

Hal itu dilakukan agar program pemerintah daerah merevitalisasi kawasan itu dapat terwujud, yakni menjadikan cagar budaya dan wisata religi.  "Kami akan bongkar. Kami akan tetap bongkar sampai kami selesai (jabatan Gubernur)," kata Ahok, sapaan Basuki, Kamis, 27 April 2017. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya