Ratakan 7.000 Rumah di Waduk Pluit, Ahok Mau Bangun Rusunawa

Tito Karnavian bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Ground Breaking pembangunan Gedung Parkir Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (2/3/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id –  Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengungkapkan Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) akan didirikan di sisi kanan Waduk Pluit. Proyek ini akan dimulai setelah Pemerintah Provinsi DKI selesai menertibkan sekitar 7.000 hunian liar di sana dalam rangka membangun tanggul laut setinggi 3,8 meter. Tanggul ini termasuk proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"Kita akan dapat tanah sepuluh sampai 12 hektar (setelah hunian liar ditertibkan)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 19 Mei 2016.

Rusunawa itu akan mirip seperti rusun Jatinegara Barat. Ahok mengatakan, rusun itu akan digunakan untuk tempat tinggal warga bekas penghuni bantaran Waduk Pluit, yang akan direlokasi sementara selama proses pembangunan.

"Di bawahnya, ada pengolahan ikan juga karena rata-rata di sana (warga bantaran Waduk Pluit) nelayan. Ada tokonya, tipe unit rusun 36. Kita mungkin dapat 6.000 (unit)," ujar Ahok.

Pembangunan tanggul laut yang termasuk tahap A NCICD sendiri telah dimulai sejak Oktober 2015 di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Tanggul direncanakan berdiri sepanjang 38 kilometer dengan tinggi 3,8 meter.

Pembangunan tanggul dilakukan untuk mencegah rob (banjir akibat pasang laut) terus menggenangi daratan utara Jakarta. Wilayah Jakarta Utara sendiri dilaporkan mengalami penurunan muka tanah sebesar lima sentimeter per tahun yang membuatnya rentan digenangi rob yang lebih parah dari tahun ke tahun.

(ren)