Penggusuran Kalijodo Ternyata Ide Jenderal Tito

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id - Digusurnya kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, rupanya berawal dari ide Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian.

Menurut Tito, ide itu tercetus kala dirinya masih menjabat sebagai Kapolda ‎Metro Jaya, dimana peristiwa ini bermula ketika adanya delapan orang tewas tertabrak.

"Ternyata akar permasalahannya karena minuman. Saya langsung telepon Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama). Pak Gubernur, itu (Kalijodo) mau diapain?" ujar Tito saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 4 Agustus 2016.

Gayung pun bersambut, ‎mantan Bupati Belitung Timur itu ternyata memiliki pemikiran yang sama dengan Tito. Selain itu, kata Tito, Ahok rupanya telah memiliki konsep ruang terbuka hijau, jika tempat prostitusi tersebut digusur.

Tito mengaku, membersihkan lokalisasi lebih mudah daripada bersihkan tempat biasa. Hal itu dikarenakan terlalu banyak pelanggarannya, mulai dari pelacuran, minuman keras, narkotika, pencurian listrik, dan pencurian air.

"Saya bilang, bapak jangan ikut campur, ini operasi polisi, berantas penyakit masyarakat. Kira-kira ada 100 preman, maka kami taruh 4.000 personel," ujarnya menjelaskan.

Benar saja, Tito mengungkapkan, di lokasi kejadian setelah digerebek, ditemukan obat-obatan terlarang, senjata dan minuman keras.

Tempat tersebut juga dijadikan sebagai tempat perdagangan manusia. Para wanita didatangkan dari berbagai wilayah di Indonesia dengan bayaran mencapai Rp50 juta, tergantung kadar kecantikannya.

"Sekarang, Alhamdulillah sudah bersih. Masyarakat kami dekati, kami tunjukkan rumah susun. Anaknya dipindah ke sekolah baru. Mereka dibantu dan diberi lapangan kerja."

(mus)