Cagub-Cawagub DKI Akan Periksa Kesehatan di RSAL Mintohardjo

RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id – Pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta dibuka pada 21-23 September 2016. Usai pendaftaran, mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit TNI-AL (RSAL) Mintohardjo, Jakarta Pusat, mulai dari tanggal 24 hingga 25 September 2016.

Menjelang pemeriksaan kesehatan itu, pihak RSAL Mintohardjo mulai melakukan geladi bersih proses pemeriksaan kesehatan untuk calon pemimpin DKI Jakarta tersebut.

Kepala RSAL Mintohardjo Kolonel Laut (K) dr. Wiweka, MARS mengatakan, tidak ada persiapan khusus dalam pemeriksaan kesehatan itu. Namun akan ada perlakuan khusus dalam pemeriksaan tersebut.

"Untuk pemeriksaan kesehatan tidak ada persiapan khusus karena kami sudah rutin lakukan dan laksanakan di ruangan ini," kata Wiweka saat menggelar gladi bersih di RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu, 21 September 2016.

Untuk pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah DKI Jakarta itu, pihaknya telah menyiapkan sekitar 71 dokter dan dokter spesialis.

"Seluruh kepanitiaan yang kami libatkan 185 untuk pendukung. Dokter 71 gabungan dari dokter-dokter dari TNI AL, dokter dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) wilayah Jakarta dan dari perhimpunan dokter-dokter lain. Ini untuk menentukan hasil yang cukup kredibel. Jadi kami betul-betul independen dalam pemeriksaan ini," ujarnya.

Wiweka mengemukakan, pemeriksaan itu dilakukan oleh dokter dengan keahliannya masing-masing dan sudah sangat berpengalaman. Selain itu, alat yang digunakan merupakan alat yang canggih.

Menurut dia, pemeriksaan kesehatan tersebut akan dilakukan mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Tak hanya pemeriksaan jasmani, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan psikologis serta bebas narkoba untuk para pasangan calon tersebut.

Standar tersebut, menurut dia, akan dilakukan sesuai dengan standar internasional dalam pemeriksaan kesehatan, sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan IDI.

"Kalau untuk psikologi ada kriteria dari perhimpunan psikologi Indonesia dari Hipsi. Napza itu sudah ada (standar) dari BNN (Badan Narkotika Nasional). Yang jelas bebas narkoba, pemakaian (narkoba) kurang lebih 6 bulan ke belakang akan ketahuan nantinya," ujarnya.

Dia menyebutkan, proses pemeriksaan kesehatan tersebut hampir sama dengan yang dilakukan di Rumah Sakit TNI-AD Gatot Subroto pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.

"Sama standarnya yang dikeluarkan PBB sama. Kami juga biasa melakukan pemeriksaan ini buat para perwira tinggi kami. Jadi enggak ada yang khusus, peralatan kami juga canggih," ujar Wiweka. (ase)