Paranormal Penarik Emas Belajar Trik Sulap dari Youtube
- VIVA.co.id / Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polisi akhirnya menetapkan Anton Hardiyanto alias Aji, pemimpin Padepokan Satrio Aji, sebagai tersangka utama atas kasus tewasnya dua pemuda yang jasadnya ditemukan di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 1 Oktober 2016.
Sebelum melancarkan aksinya, Anton mengiming-imingi kedua korbannya dengan emas batangan gaib yang bisa diambil dengan sejumlah mahar, salah satunya adalah mobil korban.
Ditemui di Mapolresta Depok, Anton mengaku telah membuka padepokannya itu sejak enam bulan terakhir. Aji biasa mengajak para pengikutnya untuk berkumpul di lahan kosong di kawasan Kampung Serab, Kalimulya, Sukmajaya Depok.
Untuk menyakini para pengikutnya yang diperkirakan berjumlah ratusan orang itu, Anton membeli sejumlah barang berbau mistis di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Belakangan diketahui, ternyata Anton tidak memiliki kesaktian apapun. Semua yang dipamerkannya di hadapan para pengikut, termasuk kedua korban, adalah trik sulap yang dipelajari dari jalanan.
“Saya enggak punya ilmu-ilmu begituan, itu kayak asap tiba-tiba nongol dan lainnya saya belajar di trik sulap. Ada yang saya pelajari di jalan, ada juga yang saya tiru dari Youtube,” kata Anton di Mapolresta Depok, Selasa, 4 Oktober 2016.
Anton mengaku biasa menjual barang-barang yang dianggap bertuah atau memiliki kemapuan gaib. “Itu semua saya beli di Jatinegara, terus saya jual ke yang mau,” kata dia.
Ketika ditanya kenapa melakukan pembunuhan, Anton tak menampik jika dia ingin menguasai harta benda korban. ‘Saya ingin mobilnya,” ucap Anton.
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Harry Kurniawan, mengatakan Anton diringkus dalam pelariannya bersama Riyadi, yang merupakan salah satu pengikutnya di kawasan Lampung.
“Jadi tersangka ini menghabisi nyawa kedua korbannya di sebuah lahan kosong yang disebutnya padepokan di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya Depok. Caranya, dengan menawarkan korban kopi yang ternyata telah dicampurkan racun ikan atau potassium sianida. Berapa kadarnya? Ini yang sedang kami dalami. Yang jelas, akibat racun itu korban meninggal dunia dengan bagian organ dalam tubuh rusak,” jelas Harry.
Dalam aksinya, pelaku mengiming-imingi korban dengan harta gaib berupa batangan emas yang bisa didapat jika korban mau menyerahkan mahar berupa mobil dan sejumlah uang.
“Ternyata emas itu palsu, seperti yang kami temukan di dalam rumah tersangka kemarin, di kawasan Sukmajaya ini. Kami menemukan belasan emas batangan palsu dan sejumlah benda yang disebutnya jimat. Benda-benda inilah yang dipakai untuk memperdaya korbannya,” kata Harry. (ase)