NU Larang Nahdliyin Ikut Demonstrasi Kecam Ahok

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, melarang para warga NU atau nahdliyin ikut-ikutan melakukan demonstrasi mengecam Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal kontroversi pernyataannya mengenai surah al-Maidah. Demonstrasi massal itu diikuti sejumlah kelompok siang ini menuju Balai Kota Jakarta.

"Warga NU saya larang, GP Anshor saya larang, pemuda-pemuda NU, mahasiswa NU, PMII saya larang, tidak akan ada yang turun," ujar Said Aqil Siradj di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Jumat 14 Oktober 2016.

Dia berujar, alasan pelarangan demontrasi warga nahdliyin itu tak lain demi menghindari fitnah yang lebih besar.

"Kalau sekarang kan fitnahnya cuma satu, dari Pak Ahok lah katakan, tapi kalau ditambah dengan fitnah yang lain nanti malah mengancam keamanan, mengancam ketenangan," kata dia.

Menurut Said, demonstrasi tidak masalah, asalkan dilakukan dengan bermartabat, beretika, tidak anarkistis atau kaos. Demonstrasi sebaiknya tidak sampai menimbulkan kerusakan. Dia menegaskan bahwa NU paham sepenuhnya, ikut berdemonstrasi memang hak setiap orang.

"Kalau terpaksa demo sah-sah saja. Ya kalau demonya baik, kalau ditumpangi pihak ketiga yang politis? Bukan hanya masalah surat Al-Maidah, targetnya ingin mengubah keadaan luar biasa bagaimana?" kata Said Aqil lagi.

(ren)