Petugas DKI Belum Pernah Datang ke Menara Saidah?

Gedung Menara Saidah di Jalan MT Haryono yang akan diaudit Pemprov DKI.
Sumber :
  • bobby Agung

VIVA.co.id – Wacana perobohan gedung Menara Saidah di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, mulai dimunculkan lagi oleh Pemprov DKI. Melalui Dinas Tata Kota, audit tata ruang saat ini sedang dilakukan. Tujuannya untuk mengetahui adanya bangunan atau gedung yang menyalahi fungsi lahan di ibu kota atau memiliki dampak bahaya termasuk Menara Saidah yang memang diketahui miring.

Meski wacana ini bukan hal baru, tapi kembali dilakukannya audit dan rencana lain dari gedung ini, belum diketahui warga sekitar. Taufik, sopir ojek, dan Darsum, pedagang asongan yang beraktivitas tepat di depan gedung tersebut, tidak pernah melihat petugas dari Pemprov DKI yang datang untuk melihat gedung ini.

"Kalau soal itu sih saya enggak tahu ya, coba ngobrol sama petugasnya yang lebih hapal. Tapi enggak pernah ada petugas masuk," ujar Darsum.

Saat VIVA.co.id membicarakan soal kondisi Menara Saidah dan rencana perobohan Menara Saidah. Ia yang tengah sibuk dengan lapak asongan tidak memberi tanggapan banyak. Sambil asyik bercengkerama dengan anak dan istrinya, Darsum hanya tahu, gedung ini memang sudah lama kosong.

Sementara Taufik, juga tidak mengetahui ada rencana perobohan gedung berlantai 28 itu. Kalau memang akan dirobohkan, dia yakin Pemprov DKI sudah mempersiapkan langkah-langkah yang baik. 

"Soal perobohan, saya tidak tahu banyak. Tapi kalau memang benar, pasti sudah disiapkan dengan matang,” katanya. 

Meski kosong, namun penjagaan di Menara Saidah tetap dilakukan oleh dua petugas keamanan, salah satunya Yusuf. Meski begitu, ia yang baru bekerja dari setahun lalu itu enggan berkomentar banyak soal perobohan Menara Saidah. Saat ditanya apakah sudah ada petugas dari Pemprov DKI yang datang, Yusuf memastikan belum ada.

“Saya belum pernah lihat. Saya tidak tahu soal itu, jangan tanya saya,” katanya

Tercatat sudah delapan tahun gedung Menara Saidah kosong dan tidak dirawat. Dari pantauan, ada 12 pilar berwana hijau yang berdiri kokoh di depan lobi. Beberapa catnya sudah mulai pudar dan mengelupas. Tanaman liar tumbuh di sekeliling gedung seakan menegaskan bahwa gedung ini sudah lama ditinggalkan. Di depan gedung, sudah dipasangi pagar seng.

Laporan: Bobby Agung/ Jakarta