Sering Disebut Angker, Situasi di Dalam Menara Saidah Bikin Merinding

Menara Saidah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA – Banyak cerita misteri selama ini menyelimuti Menara Saidah. Gedung perkantoran satu ini berlokasi di terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Sebelumnya gedung ini dikenal dengan nama Gedung Grancindo yang didirikan lama sebelum kemudian direnovasi besar besaran menjadi Menara Saidah. 

Mengerikan! Ini 5 Sisi Lain dari Menara Saidah yang Jarang Diketahui

Menurut kabar yang beredar, banyak ditemukan aktivitas-aktivitas mistis di Menara Saidah. Sehingga banyak orang kemudian enggan untuk masuk ke dalamnya. Kabar mengatakan bahwa akan ada hal buruk yang terjadi jika tetap memaksa masuk ke dalamnya. 

Tapi, baru-baru ini sebuah video menampakkan seorang yang akhirnya masuk ke Menara Saidah. Video tersebut dibagikan di Twitter oleh JSimoranggkir dan menjadi viral. 

Ngeri! Orang Ini Ngaku Dapat Undangan Interview di Menara Saidah

Gedung Menara Saidah di Jalan MT Haryono yang akan diaudit Pemprov DKI.

Dalam video tersebut awalnya terlihat sebuah ruangan gedung yang terbengkalai. Beragam peralatan kantor mulai dari monitor komputer hingga telepon terlihat diselimuti oleh debu. Semuanya tampak berantakan dan seolah telah lama ditinggalkan dan tidak dihuni. 

Menara Saidah Sempat jadi Lokasi Syuting Film, Pemainnya Bilang Sereem

Di sebuah potongan video lain terlihat sebuah patung singa, dan juga patung mirip prajurit Romawi yang menghiasi sudut-sudut gedung tersebut. Gedung ini juga memiliki tiang-tiang yang besar dan langit-langit yang cukup tinggi. Ruangan lainnya juga menampakkan langit-langit yang digambar selayaknya langit sungguhan. 

Gedung Menara Saidah di Jalan MT Haryono yang akan diaudit Pemprov DKI

Namun, di balik cerita mistis yang menyelimutinya,  gedung ini resmi ditutup untuk umum pada tahun 2017. Salah satu alasannya lantaran pondasi gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat. 

Sehingga gedung ini  dianggap membahayakan keselamatan penghuni gedung. Konstruksinya dianggap bermasalah sejak awal, namun dari pihak pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang bersedia memberikan penjelasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya