Kesaksian Eks Satpam soal Isu Horor Menara Saidah

Gedung Menara Saidah di Jalan MT Haryono yang akan diaudit Pemprov DKI
Sumber :
  • bobby Agung

VIVA.co.id – Menara Saidah yang rencananya bakal dirobohkan, mengundang cerita tersendiri dari sejumlah orang. Salah satunya Rohman, yang merupakan mantan satpam di gedung tersebut.

Mengerikan! Ini 5 Sisi Lain dari Menara Saidah yang Jarang Diketahui

Rohman yang kini menjadi supir ojek dan mangkal di depan Menara Saidah, memiliki alasan tersendiri, mengapa gedung tersebut ditutup dan seolah-olah terbengkalai. "Service charge yang diberikan oleh gedung ini kurang memuaskan, makanya banyak tenant yang akhirnya berhenti menyewa tempat," ujarnya. Service charge tersebut mencakup listrik, air, dan fasilitas sejenis lainnya.

Ia bekerja sebagai penjaga keamanan selama delapan tahun dari 2001 sampai 2009. Karena gaji dan jaminan karyawan yang menurutnya tak layak, ia kemudian mengundurkan diri.

Ngeri! Orang Ini Ngaku Dapat Undangan Interview di Menara Saidah

Menanggapi kontroversi seputar menara yang miring, Rohman berkata bahwa hal itu hanya akal-akalan orang saja. "Cuma gosip saja sih itu, dari orang-orang atau mungkin pihak tenant yang dulunya kesal dengan pelayanan dari Menara Saidah," ujarnya menambahkan.

Di samping itu, isu-isu berbau mistis dan horor soal Menara Saidah juga kerap diperbincangkan. Soal ini, Rohman angkat bicara. "Gedung angker, katanya hanya rumor saja. Tapi waktu saya kerja dulu, kejadian aneh seperti muka saya yang tiba-tiba diraba atau suara sepatu hak tinggi di tangga darurat pada tengah malam, benar adanya. Dulu waktu saya masih kerja saja sudah seperti itu, apalagi sekarang kosong," ujar Rohman.

Menara Saidah Sempat jadi Lokasi Syuting Film, Pemainnya Bilang Sereem

Berbicara soal perobohan Menara Saidah, Rohman yang merupakan warga asli daerah sini mengaku tak punya kekhawatiran bila memang harus seperti itu. "Asal metodenya rapi, warga juga bakal tenang. Jika harus dihancurkan menggunakan dinamit kan ada radiusnya, itu pasti sudah ada yang merancang. Kalau memang sudah diatur oleh pemerintah, warga pasti menerima," ujar Rohman.

Laporan: Bobby Agung Prasetyo


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya