Demokrat dan PDIP Hampir Berkoalisi di Pilkada Jakarta

Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati dalam sebuah diskusi di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus

VIVA.co.id – Politikus Partai Demokrat, Andi Nurpati, mengungkapkan partainya sempat berkoalisi bersama PDIP dalam mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tetapi PDIP 'berpaling' sehingga Partai Demokrat membentuk koalisi baru dengan mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Waktu itu kami sudah membentuk koalisi kekeluargaan bersama PDIP, (belakangan) karena PDIP (akhirnya) ambil sikap (dukung) ke petahana, maka tentu di sini (Demokrat dan koalisi) juga harus ambil sikap. Itulah politik," ujarnya pada diskusi yang diselenggarakan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Oktober 2016.

Pernyataan Andi Nurpati mulanya menjawab pertanyaan moderator Teguh Santosa yang berdasarkan survei Kedai Kopi bahwa publik melihat pencalonan terhadap Agus-Sylvi terkesan dipaksakan.

Menurut mantan Komisioner KPU itu, pencalonan Agus dan Sylvi sudah melalui proses yang ketat, serta sejumlah pertimbangan matang Partai Demokrat dan koalisi. Kata Andi, dalam politik semua serba mungkin. Karena itu, dia menepis anggapan publik bahwa calonnya itu atas dasar keterpaksaan.

"Apalagi potensi Mas Agus menurut koalisi sudah sangat cukup memadai untuk bisa melawan petahana. Survei ini (Kedai Kopi) bisa membuktikan sendiri, artinya apa yang sudah diputuskan koalisi partai bahwa sosok Agus mampu berhadapan, bahkan mampu mengalahkan petahana," kata Andi.

Andi sendiri menyadari jam terbang Agus di dunia politik belum banyak, namun dengan integritas di TNI, ditambah berada dalam keluarga politisi, Agus diyakini bisa dengan cepat belajar. Apalagi baru satu bulan muncul, kata Andi, elektabilitas jagoannya berdasar survei beberapa lembaga terus meningkat di mata masyarakat.

"Jadi jangan diragukan lagi posisinya Mas agus. Tidak ada itu (istilah) dipaksakan. Mungkin nanti jika masyarakat lebih mengenal jauh beliau dan mendengarkan visi misi mas Agus lebih seksama, tidak ada lagi kesan paksaan itu," ujar tim pemenangan Agus-Sylvi itu.

Untuk diketahui, hasil survei Kedai Kopi menyebutkan, dalam hal elektabilitas, pasangan Agus-Sylvi mengantongi 21 persen, sementara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saifulah Hidayat disebutkan hanya 27,5 persen, turun 6,5 persen dari rilis sebelumnya yakni 34 persen. Adapun elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat skor 23,9 persen.

Survei Kedai Kopi ini dilakukan pada19-24 Oktober 2016, dengan metodologi acak bertingkat. Jumlah responden sebanyak 694 orang dengan demografi masyarakat usia 50 tahun ke atas. Dalam pemaparan hasil survei ini, juga dihadiri Hendrawan Supratikno selaku Tim Pemenangan Ahok - Djarot dan Ferry Juliantono selaku Tim pemenangan Anies-Sandiaga.