Ini yang Dikhawatirkan Ahok Soal Kampanye di Kedoya

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok)
Sumber :
  • Fajar GM/VIVA

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama membayangkan kerusuhan besar yang bisa terjadi jika ia memutuskan tetap melakukan kunjungan sosialisasi dalam rangka berkampanyedi Jalan Kedoya Raya, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Lokasi itu direncanakan Ahok sebagai tempatnya 'blusukan'.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, kondisi lalu lintas Jalan Kedoya Raya saat itu tengah cukup padat. Ada banyak kendaraan yang berisi siswa sekolah. Jalan, kebetulan terletak dekat dengan sebuah sekolah. Para orang tua baru saja menjemput anaknya dengan melintasi jalan yang menjadi tujuan blusukannya.

"Saya bayangin ketakutan orang-orang di dalam mobil," ujar Ahok, menjelaskan alasannya batal berkampanye, di rumah pribadinya, Kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 10 November 2016.

Ahok mengatakan, massa yang sedang berkerumun untuk melakukan aksi penolakan terhadapnya bisa bergerak saat melihat ia turun dari mobil. Pada saat itu, kepolisian dengan senjata dan perlengkapan anti huru-hara, termasuk pelempar gas air mata, akan menghalau massa untuk melindunginya.

Pada saat itulah, menurut Ahok, kerusuhan besar bisa terjadi. Warga yang kebetulan tengah berada di dalam mobil, adalah mereka yang paling besar potensinya menjadi korban. Mereka terjebak di dalam mobilnya.

"Lu bayangin, punya anak kecil, pulang sekolah, terjebak macet terus orang-orang lempar-lemparan batu, kaca mobil pecah, kamu enggak bisa bergerak, enggak bisa lari, polisi tembak gas air mata, angin masuk ke mobil, anak kamu diselametin pun kamu trauma. Kita juga enggak mungkin selametin anak dari mobil kalau lagi ribut begitu," ujar Ahok.

Maka dari itu, Ahok mengatakan, ia memutuskan membatalkan blusukan. Meski demikian, menurut Ahok, ia akan tetap melakukan kampanye dengan cara turun dari lapangan selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Masih ada sekitar 600 RT dan RW di Jakarta yang dilaporkan memiliki masalah dan harus ia kunjungi.

"Kita sudah punya peta. Ada laporan terus menerus, misalnya kenapa daerahnya masih tergenang," ujar Ahok.