Ahok Janji Bongkar Tembok yang Bikin Warga Terpenjara

Ahok saat berbincang dengan Hartami di Pondok Bambu, Jaktim.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berjanji akan menyingkirkan tembok-tembok di lahan milik pemerintah – terutama yang sudah menjadi fasilitas umum – bila menang Pilkada Februari 2017. Ini menindaklanjuti keluhan warga bahwa tembok-tembok tinggi itu membuat suasana tak ubahnya seperti “penjara.” 

Laporan tersebut disampaikan Hartami, warga RT 11 RW 01 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, saat bertemu Ahok hari ini. Dia mengeluh keberadaan sebuah tembok yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI. Menurutnya, adanya tembok membuat warga malah seperti terpenjara.

Tembok itu memisahkan permukiman warga dengan lahan milik pemerintah. Padahal, di balik tembok, ada sebuah taman asri berupa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), yang baru selesai dibangun.

Wanita 55 tahun mengeluhkannya kepada calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang datang mengunjungi wilayahnya usai menghadiri acara diskusi buku tentang dirinya yang diselenggarakan di kawasan yang sama.

"Kami minta ini dibuka. Minimal ada pintu seharusnya. Biar kami bisa lihat (taman). Jadi enggak kayak LP (lembaga pemasyarakatan)," ujar Hartami kepada Ahok, Senin, 16 Januari 2017.

Ahok, mempertanyakan manfaat tembok yang membatasi permukiman warga dengan RPTRA. Ia maklum jika awalnya tembok dibangun pemerintah untuk menjaga asetnya. Namun, saat aset itu telah menjadi fasilitas publik seperti sekarang, menurutnya, tembok harus ditiadakan. 

Keberadaan tembok malah membuat RPTRA yang ditujukan sebagai tempat berkumpul warga menjadi tidak bisa diakses.

"Saya suruh orang nanti buat bongkar (usai Ahok menjadi Gubernur DKI lagi). Gampang Bu kalau soal bongkar-bongkar mah," ujar Ahok.

(ren)