Tiap Tahun Permukaan Tanah di Jakarta Turun 10 Cm

Banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 21 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Laksamana Muda Willem Rampangilei, mengungkapkan permukaan dataran DKI Jakarta sudah berada di bawah permukaan air laut, sehingga membuatnya sama persis dengan Negeri Belanda.  

Williem pun menilai bencana banjir yang terjadi lagi di Ibu Kota sebetulnya bisa berkaca pada Negeri Kincir Angin tersebut.  "Betul, Jakarta itu memang mirip seperti beberapa wilayah yang ada di Belanda – di mana letaknya di bawah permukaan air laut. Bisa saja belajar ke sana (Belanda), masalah banjir," katanya di kantor BNPB, Jakarta, Rabu 22 Februari 2017.

Tak hanya itu, Willem melanjutkan, Jakarta juga bisa mencontoh dari segi teknologi yang digunakan. Sebab, bencana hidrometeorologi yang tahun lalu jadi dominasi utama menjadikan pemerintah harus waspada.  "Kalau semuanya baik dan bagus disana mengapa tidak. Belanda saja bisa, masa kita tidak bisa," ujarnya.

Willem menjelaskan, hal itu penting dilakukan pemerintah. Sebab, jika melihat kondisi penggunaan lahan DKI sejak 1972 sampai 2016, jalur hijau sudah tak lagi banyak.  "Makanya, jangan berharap Jakarta hijau kalau semua daerahnya sekarang hampir merah seperti ini," tegasnya.

Untuk itu, Willem mengungkapkan, ada beberapa cara yang mesti dilakukan instansi pemerintah dalam mengatasi banjir yang melanda tiap tahun.  "Kita di Jakarta sekarang harus banyak berbicara mengenai mitigasi struktural. Selain itu, penggunaan teknologi yang mumpuni juga penting untuk memperbaiki saluran air dan menambah pasokan pompa air di sungai-sungai," katanya.

"Soalnya, setiap daerah di Jakarta itu makin tahun makin terjadi penurunan permukaan tanah. Di Jakarta Pusat itu sampai 10 cm per tahun. Jadi memang kompleks. Harus ada pengembangan teknologi untuk memperbaiki ini," lanjut Willem. (ren)