Soal Pemecatan, Ahok Sebut Anies Tak Paham Tata Negara

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Eduward Ambarita - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, bahwa tidak ada seorang pun bisa memecatnya sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Ahok merespons pernyataan calon gubernur, Anies Baswedan, yang menyatakan ia saat ini tengah berusaha memberhentikan Ahok dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta.

Ahok yang juga pesaing Anies dalam Pilkada ini mengatakan, bahwa bila dirinya ingin diberhentikan harus melalui mekanisme yang diatur dalam sistem pemerintahan daerah.

"Sebetulnya Anies tidak mengerti dipecat itu kan kata kiasan, bukan arti yang betul. Yang mecat saya itu, kalau di impeachment (pemakzulan), kaya dulu DPRD kasus UPS dulu. Ternyata juga gagal mecat gue tuh DPRD waktu itu," kata Ahok di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat 31 Maret 2017. 

Dia melanjutkan, pemberhentian itu pun harus melalui persetujuan oleh Menteri Dalam Negeri dan diputuskan oleh Presiden. Pernyataan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu, kata Ahok, hanya lah ucapan sebagai calon gubernur yang juga kompetitornya dalam Pilkada.

"Tidak ada dalam tata negara cagub (calon gubernur) bisa pecat gubernur, bukan. Yang bisa pecat kita itu Mendagri atau Presiden. Karena kita salah, dipecat. Itu kan kata kiasan dia," ujarnya. 

Dalam program debat yang diadakan televisi swasta, 27 Maret 2017, calon gubernur nomor pemilihan tiga Anies Baswedan menyebut tengah berusaha memberhentikan Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.  Pernyataan itu dilontarkan saat menanggapi tentang keberanian Ahok yang saat memimpin kerap memecat anak buah jika terbukti bersalah atau tak memenuhi target kerja.