Jangan Lakukan Hal Ini Saat Naik Angkot

Ilustrasi perampokan dalam angkot.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Kapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Suntana, memberikan tips kepada masyarakat yang sehari-harinya menggunakan angkutan kota untuk beraktivitas.

Hal itu dilakukan, mengingat beberapa hari lalu terjadi perampokan yang disertai penyanderaan di angkot KWK T25. Suntana mengingatkan para pengguna agar selalu waspada ketika berada di dalam angkot, dan bila perlu tidak menggunakan barang-barang berharga yang mencolok perhatian.

"Hindari komunikasi menggunakan handphone. Kalau bisa, begitu masuk angkot tasnya dikunci, barangnya dikunci," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 12 April 2017.

Menurutnya, masyarakat harus peka akan situasi sekitar. Sebelum naik angkot, mereka harus melihat kondisi keramaian di dalam angkot. Apabila sepi, tak perlu memaksakan diri naik angkot dan bisa beralih ke moda transportasi lain.

Ia juga meminta para pengguna angkot untuk melihat, apakah lampu dalam kabin angkot yang mereka tumpangi menyala atau tidak.

"Kalau lampu angkotnya tidak nyala, ya tidak usah naik. Karena, tidak bisa dipantau dari luar. Kalau lampunya tidak nyala dan sopirnya ugal-ugalan, ya tidak usah naik," tuturnya.

Selain memberikan saran, ia juga selalu berusaha menekan jumlah tindak kejahatan di dalam angkot dengan cara melakukan operasi cipta kondisi. Selain itu, polisi juga selalu merazia preman secara rutin setiap harinya.

"Angkot sebagai sarana transportasi, sarana mobilisasi, dijadikan salah satu tempat lokasi untuk melakukan aksinya," ujarnya.

Polda Metro Jaya ke depannya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk memasang stiker yang berisi imbauan, seperti tak memakai barang berharga yang mencolok perhatian dan menggunakan telepon genggam.