Mayat Kampung Rambutan, Tersangka Konsisten Jawab Pertanyaan

Polisi memeriksa mayat di Terminal Kampung Rambutan.
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA – Polisi menyebutkan Badrun, tersangka pembunuh Imam Maulana, tak punya alasan tertentu memilih Terminal Kampung Rambutan untuk membuang mayat korban.

Hal itu tidak direncanakan dan semata-mata hanya untuk menghilangkan jejak. "Dia kan membunuh. Cara itu dipakai untuk menghilangkan jejak," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 16 November 2017.

Dari pemeriksaan sementara, Badrun yang merupakan warga Cilacap, Jawa Tengah bisa menjawab dengan baik dan tidak ada indikasi menderita gangguan jiwa. Saat ini, Badrun ditahan di Markas Polda Metro Jaya. "Dia konsisten," katanya.

Badrun diduga membunuh Imam di kawasan Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 12 November 2017, sekira pukul 00.00 WIB. Di lokasi itu, korban dicekik, ditendang pada bagian kemaluannya, dibenturkan tengkuknya ke pinggir tangga lantai hingga tewas.

Setelah tewas, korban dibungkus memakai plastik laundry, plastik tebal, kemudian karpet dan diikat dengan tali jemuran. Setidaknya, selama satu hari jasad Imam sengaja dibiarkan terbungkus di sana. Lalu, Badrun membuang jasad Imam ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mayat korban baru ditemukan Selasa sore, 14 November 2017.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, kasus pembunuhan itu diduga dilatarbelakangi kisah cinta sesama jenis antara Imam dan pelaku. Kepada polisi, Badrun mengaku hubungan asmara tersebut telah terjalin lebih dari dua tahun.