Buka Pagar Monas Dinilai Bikin Kumuh, Sandi Ungkap Konsepnya

Warga bersantai di kawasan Monas, Senin 1 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengemukakan, pihaknya ingin keindahan kawasan Monas menyerupai taman wisata lainnya di dunia, seperti Central Park New York, Amerika Serikat.  Lantaran itu, dia mengubah konsep Monas, salah satunya dengan membongkar pagar pembatas rumput di kawasan tersebut.

Hal itu dikemukakan Sandiaga menanggapi kritik Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi soal pembongkaran pagar pembatas rumput di Monas. "Saya kemarin sudah ungkapkan konsep penataan Monas untuk dijadikan park bukan garden," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.

Untuk itu, konsep penataan Monas diubah, salah satunya dengan membongkar pagar pembatas rumput di Monas. Hal itu agar warga bisa menikmati keindahan Monas dan dapat difungsikan sebagai taman. "Kan kita pengen juga ngerasain seperti di park-park lain kalau konsepnya seperti itu," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Nah itu yang saya bilang, tolong pelan-pelan sembari diubah perilaku dari masyarakat. Supaya ikut menjaga, jadi mereka bisa gelar itu untuk yoga, mungkin kegiatan atau melintas di Monas yang teduh dan sejuk." 

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tak setuju soal dibukanya pembatas pagar rumput di Monas. Menurut dia, Monas yang jadi salah satu ikon Ibu Kota itu terlihat kumuh setelah rumput-rumput di sana diizinkan untuk diinjak-injak.

"Saya enggak setuju, enggak realistis rumput boleh diinjak-injak. Ini Ibu Kota sekarang kan lihat kumuh," kata Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Januari 2018. 

Selain sebagai kawasan wisata, menurut dia, Monas masuk kawasan ring 1. Untuk itu, keamanan dan kebersihan merupakan bagian yang sangat vital. (one)