Ganjar Anggap Wajar jika Elektabilitasnya Ungguli Sudirman

Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) bersilaturahmi dengan mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Maarif di Gedung Grha Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, pada Selasa, 13 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menganggap wajar elektabilitasnya masih unggul dibanding sang rival Sudirman Said. Alasannya, dia calon petahana atau incumbent yang sudah hampir lima tahun menjabat gubernur.

"Ya, mungkin (elektabilitas) saya tinggi karena saya calon incumbent. Itu kan bisa saja," katanya di sela-sela bersilaturahmi dengan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Syafi'i Maarif di Kota Yogyakarta pada Selasa, 13 Maret 2018.

Ganjar mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan tentang hasil survei Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kompas yang mengunggulkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Survei memperlihatkan tingkat keterpilihan Ganjar-Yasin 79 persen. Sementara Sudirman Said-Ida Fauziyah Ida 11,8 persen, dan 9,2 persen responden belum menentukan pilihan.

Hasil survei itu, kata Ganjar, hampir serupa dengan penelitian lembaga lain dengan keunggulan lebih separuhnya dibanding sang rival. Namun dia masih menunggu hasil survei yang dilakukan tim pemenangannya sebagai pembanding final.

Ganjar menepis kecurigaan atau tuduhan sebagian kalangan yang menyebut survei itu pesanannya. Ditandai dengan hasil sangat mencolok yang mengunggulkan pasangan Ganjar-Yasin.

"Lha, emang Ganjar itu seberapa kuatnya bisa membeli media Kompas yang jadi rujukan lebih independen dibandingkan media lainnya," ujar Ganjar, mempertanyakan tuduhan-tuduhan itu.

Syafi'i Maarif alias Buya Syafi'i tak menjawab dengan lugas ketika ditanyai tentang kans atau peluang Ganjar terpilih sebagai gubernur. "Ya, bisa saja terpilih lagi," katanya. "Tapi," dia segera menyela, "kalau dipanggil Jakarta?" (mus)