Yusril Wanti-wanti Jokowi soal Krisis Lebih Dahsyat dari 1998

Yusril Ihza Mahendra.
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA – Yusril Ihza Mahendra, pengacara mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung, sempat mewanti-wanti pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menghadapi krisis ekonomi yang lebih dahsyat ketimbang krisis yang dialami Indonesia pada 1998.

Hal itu dikemukakan Yusril yang juga pakar hukum tata negara dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu, saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa, 10 Juli 2018. 

Menurut Yusril, kurs rupiah terhadap dolar yang mulai bergejolak juga harus dilihat sebagai pertanda krisis keuangan bisa tiba.

"Kita lihat pemerintah sekarang ini bisa mengalami hal yang barangkali bisa lebih dahsyat dari krisis tahun 1998," ujar Yusril.

Yusril memprediksi efek krisis bisa membuat Indonesia lebih porak poranda dibanding 20 tahun lalu. Hal itu karena pemerintahan Soeharto dahulu saja seperti tidak berdaya menghadapi krisis. Padahal, Presiden ke-2 RI itu didampingi begitu banyak intelektual mumpuni yang menjadi tim ekonominya.

"Pemerintahan yang didukung begitu banyak intelektual kelas satu lah di zaman itu, tidak bisa bertahan juga. Apalagi pemerintah yang sekarang ini," ujar Yusril.