Gempa Lombok, Ini yang Dibutuhkan Korban Luka

Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Ahmad Subaidi

VIVA – Gempa berkekuatan 6,5 SR menghantam wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada Minggu 29 Juli 2018 pukul 05.47 WIB. Lokasi terdampak yaitu di kecamatan Bayan, Kecamatan Senaru, Kabupaten Lombok Utara dan Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sombelia, Lombok Timur.

Berdasarkan data terbaru dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, data korban yang berjatuhan mulai bertambah. Korban meninggal dunia sebanyak 15 orang, 52 orang luka berat, dan 183 orang luka ringan.

Beberapa upaya kesehatan yang dilakukan mencakup pengiriman tim pendamping RHA, menyiapkan mobilisasi tim sub klaster layanan kesehatan dan pengendalian penyakit, hingga menggelar tenda layanan kesehatan menggantikan Puskesmas yang belum operasional.

Selain itu, upaya untuk menstabilisasi korban di tenda lapangan, selanjutnya dirujuk ke RSUD Lombok Timur. Tim klaster kesehatan, Pusat Kesehatan TNI, dan dari MDMC Muhammadiyah dikirim ke lokasi.

Hingga saat ini, kolaborasi antar TNI dan Puskesmas terus digenjot, salah satunya TNI mengirimkan Satgas Kesehatan 80 personel terdiri dari Tim Dokter dan Paramedis. Tenda posko penanganan juga telah didirikan.

Adapun kebutuhan para korban yang belum terpenuhi seperti spalk (bidai) dan penyangga leher. Tenda pengungsi sementara juga masih menggunakan sarana dan prasarana yang ada sambil menunggu tenda pengungsian sampai di lokasi bencana.