Imam Besar Masjid Istiqlal: Indonesia adalah Satu Bangsa

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar berharap, khotbah salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, pagi ini, Rabu 22 Agustus 2018, yang bertema "Merajut Silaturahmi, Mengikis Intoleran," bisa menjadi inspirasi untuk memperkuat persatuan umat Islam di tengah-tengah tahun politik.

"Karena ini sangat tepat waktu (tema khotbahnya). Karena kita tahun ini adalah tahun Pemilu, Pemilukada, dan seterusnya, kan jadi sudah seharusnya kita merujuk kembali kepada jati diri kita masing-masing bahwa Indonesia itu satu bangsa, Indonesia ini satu, dan tidak ada orang lain semuanya adalah kita," tutur dia di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta.

Lebih lanjut, dia menguraikan, tema tersebut diangkat memang ditujukan untuk menyadarkan umat bahwa Islam merupakan agama persatuan dan agama yang menyejukkan. Sehingga, terlepas pandangan politiknya berbeda-beda namun akan melebur kembali setelah bersatu, khususnya bersatu saat di Masjid.

"Begitu masuk masjid, apalagi Masjid Istiqlal, kita menyatu, hilanglah semua warna lokal. Dan Insya Allah Istiqlal ini akan menjadi amanah umat dan amanat bangsa. Saya kira topik (khotbah) yang disampaikan tadi itu sangat relevan dengan kondisi kekinian," tuturnya.

Karena itu, dia menegaskan Masjid Istiqlal sudah mengambil langkah awal melalui khotbah tersebut dalam menyambut tahun politik. Sebab, kata Nasaruddin, masjid itu merupakan tempat untuk menyejukkan, untuk menenangkan, dan untuk menghimpun yang berserakan.

Degan begitu, diharapkannya perbedaan pandangan dapat diredam sehingga tidak ada firqah atau kelompok-kelompok yang terpecah-pecah dan tidak ada konflik di tahun politik saat ini. Karena menurutnya semua manusia ketika di hadapan Allah adalah satu.

"Alhamdulillah mudah-mudahan khotbah pak khotib tadi itu bisa memberi inspirasi kepada siapapun yang akan berpacu di dalam kegiatan politik. Entah itu politik legislatif maupun pemilu presiden dan wapres yang akan datang," ujar dia.