Dekan UGM: Panitia Seminar Sudirman Said Langgar Etika

VIVA – Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof Ali Agus membantah UGM mencekal Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan sebagai pembicara di "Seminar Kebangsaan: Kepemimpinan Era Milenial" di Auditorium Fakultas Peternakan UGM.

Ali mengatakan, kedua mantan menteri Jokowi itu diundang oleh organisasi di luar organisasi intra kampus UGM untuk menjadi narasumber seminar. Hanya saja, acaranya digelar dengan meminjam salah satu ruangan di Fakultas Peternakan UGM.

"Ini acara organisasi mereka cuma pakai tempat di UGM. Organisasi ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan UGM. Kami di UGM, sudah memiliki peraturan Dekan tahun 2014, tentang tata cara penggunaan gedung untuk kegiatan non perkuliahan," kata Prof Ali Agus di acara ILC tvOne, Selasa malam, 16 Oktober 2018.

Karena itu, pihak Fakultas Peternakan UGM pada akhirnya tak mengizinkan penggunaan ruang di fakultas untuk acara tersebut. Menurut Prof Ali, semula fakultas mengizinkan, karena dikira acaranya di bawah naungan BEM. Tapi setelah muncul flyer Seminar Kebangsaan yang ternyata penyelenggaranya bukan BEM.

"Ini ada organisasi di luar, meskipun yang bersangkutan mahasiwa UGM sendiri, tapi mengatasnamakan BEM, karena ada kedekatan emosional, BEM diminta bantuan mengizinkan ruangan," ujarnya.

Menurut Ali, merujuk aturan dekan, izin penggunaan fasilitas fakultas untuk organisasi di luar kampus, syaratnya minimal tujuh hari sebelum pelaksanaan. Panitia harus melampirkan proposal dan wajib mengikuti aturan UGM. Sayangnya, aturan ini tidak dipatuhi panitia.

"Ada dua hal, panitia melanggar etika dari tata krama organisasi. Kedua, prosedurnya terlalu pendek dan tidak sesuai prosedur kami. Kami tidak lihat siapapun narasumber, kami hormat ke Sudirman Said dan Ferry Mursyidan, mereka orang penting. Kalau mereka hadir, kami enggak tahu kan tuan rumah jadi kikuk. Kami punya regulasi tata krama ,aturan internal yang kami patuhi bersama," terang Ali.