Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp14 Miliar untuk Pembebasan 1 Nelayan Sulbar

Ilustrasi kapal tongkang disandera Abu Sayyaf.
Sumber :
  • Ist

VIVA – Setelah lebih dari sebulan disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf, keluarga salah satu seorang pelaut asal Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, akhirnya bisa berkomunikasi dengan korban dan penyandera. Hingga kini masih belum diketahui keberadaan dua korban penculikan kelompok bersenjata Filipina itu. 

Yulianti, istri Usman Yunus, pelaut asal Kabupaten Polewali Mandar, yang sudah satu bulan disandera, akhirnya bisa berbicara dengan sang suami. Usman menelepon menggunakan telepon genggam milik salah seorang penyandera dengan nomor Filipina.

Agar tidak diketahui oleh kelompok penyandera, korban berbicara dengan istrinya menggunakan bahasa daerah. Korban mengatakan jika dirinya sedang berada di tengah hutan dan penyandera meminta tebusan 4 juta ringgit Malaysia atau setara Rp14,6 miliar. 

Reporter TvOne, Rasman Abdul Rahman melaporkan, korban mengaku kepada istrinya, diperlakukan dengan baik dan masih dalam kondisi sehat walafiat. 

Di akhir perbincangan Usman menyampaikan jika pemimpin kelompok penyandera meminta tebusan empat juta ringgit untuk satu orang. Para penyandera baru akan membebaskan Usman dan rekannya jika perusahaan dan Pemerintah Indonesia mau membayar tebusan tersebut. 

Usai berdialog dengan sang suami, Yulianti, sempat berbincang dengan perwakilan perusahaan. Namun belum ada jawaban pasti apakah pihak perusahaan mau membebaskan Usman dan rekannya, Samsul Sagunim. 

Yulianti hanya mendapatkan sisa gaji suaminya selama dua bulan, serta kiriman barang-barang suaminya. Usman dan Samsul bekerja untuk sebuah perusahaan perikanan di Malaysia. (mus)