Ibunda Imam Korban Lion Air JT-610: Akhirnya Kamu Pulang, Nak!

Jenazah Imam Riyanto, satu di antara 44 jasad teridentifikasi korban kecelakaan Lion Air JT-610, disemayamkan di rumah duka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Selasa malam, 6 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Jenazah Imam Riyanto, satu di antara 44 jasad teridentifikasi korban kecelakaan Lion Air JT-610, disemayamkan di rumah duka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, pada Selasa malam, 6 November 2018.

Rumah di kompleks BPK itu dipadati ratusan orang pelayat. Ibunda Imam, Rahayu Adiningsih (63 tahun), sudah sejak sore menanti kedatangan jenazah anaknya setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri mengumumkan identitas korban.

Begitu sampai di rumah duka tengah malam itu, sang ibu menangisi peti jenazah putranya dan berkata, “Akhirnya kamu pulang, Nak. Kamu pamit, ya, Nak.”

Peti mati itu pun langsung disambut histeris sejumlah keluarga dan kerabat. Supangat sang ayah Imam bahkan tak henti mengusap dan memeluk erat peti mati Imam. "Kamu anak yang baik, Imam,” katanya, tertunduk lemas.

Dengan nada gemetar, Supangat pun memohon doa kepada para pelayat yang hadir. "Saya mau peluk anak pertama saya. Semoga anak kami husnul khatimah, ya. Maafkan anak kami kalau ada salah.”

Setelah didoakan bersama, jenazah Imam dibawa ke Masjid An-Nur yang tidak jauh dari rumahnya. Pada pukul 22.00 WIB jenazah Imam itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Gandul, Cinere, Depok.

Jenazah Imam Riyanto ialah satu di antara 17 jasad teridentifikasi yang diumumkan tim DVI Rumah Sakit Polri di Jakarta pada Selasa sore. Bagian tubuh pegawai BPK Pangkalpinang yang berusia 44 tahun itu dikenali berdasarkan pemeriksaan sidik jarinya.