KNKT Telusuri Tahapan Ganti Komponen Lion Air JT-610 Sebelum Jatuh

Pesawat Lion Air
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menjelaskan bahwa perbaikan apa pun pada pesawat terbang mesti melalui tahapan-tahapan tertentu dan tak boleh satu pun di antaranya yang dilangkahi. Begitu juga perbaikan pesawat Lion Air JT-610 sebelum jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Menurut KNKT, pesawat Lion Air nahas itu beberapa kali bermasalah dan diperbaiki sebelum penerbangan rute Jakarta-Pangkalpinang, yaitu penerbangan dari Denpasar ke Jakarta. Beberapa perbaikan dengan penggantian komponen.

Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menguraikan, misal, satu perbaikan yang disebut trouble shooting. Jika ada sepuluh komponen pada sistem itu, komponen pertama diperiksa dan diperbaiki lalu dicek lagi sistemnya sudah berfungsi normal atau belum. Pesawat diizinkan terbang kalau sistem berfungsi normal.

Andai ditemukan masalah lagi, kata Nurcahyo, teknisi akan memeriksa atau mengganti komponen kedua, dicek lagi untuk memastikan berfungsi normal dan pesawat diizinkan terbang jika sudah beres. Begitu seterusnya.

Dalam kasus kecelakaan Lion Air JT-610, ada kerusakan pada air speed indicator sehingga indikator penunjuk sikap atau angle of attack (AOA) mesti diganti. Masalahnya, belum diketahui langkah-langkah berikutnya setelah penggantian AOA itu.

"Kalau waktu di Denpasar sudah pada step mengganti AOA itu, maka (di) Jakarta akan maju pada step berikutnya. Harus masuk ke step berikutnya AOA sudah diganti. Setiap pekerjaan akan dicatat bukunya ada, apa yang dilakukan teknisi berikutnya,” katanya di Jakarta pada Rabu, 7 November 2018.

Semua perbaikan, menurutnya, mestinya dicatat dalam sebuah buku. Begitu pula perbaikan di Denpasar sebelum pesawat itu terbang ke Jakarta, dan perbaikan lain sebelum terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang. Perbaikan harus maju ke tahap selanjutnya sesuai prosedur. "Apa yang dilakukan di Jakarta beda dengan di Bali," katanya.