Korban Sandera Abu Sayyaf Diminta Hubungi Bos, Mengaku Menderita

Korban penyanderaan Abu Sayyaf yang berhasil bebas.
Sumber :
  • M Yasir/VIVA.co.id

VIVA –  Seorang WNI asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Hamdan Yunus berhasil melarikan diri dari penyanderaan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf. Ia berhasil kabur pada pertengahan Desember tahun lalu, dan kini sudah kembali ke kampung halamannya.

Ketika diwawancara tvOne di acara Apa Kabar Indonesia, Minggu, 6 Januari 2019, Hamdan Yunus mengatakan ia tak mengalami penyiksaan apapun. Tapi ia memang selalu dibawa kelompok Abu Sayyaf berpindah-pindah tempat, dari satu hutan ke hutan lainnya. Selama tiga bulan dalam penculikan, ia mengaku diperlakukan dengan baik. 

Hamdan mengaku tahu, para penyandera mencoba memeras dengan meminta tebusan kepada bosnya hingga empat juta ringgit. Ia juga diminta menelepon bosnya dan mengaku menderita. "Saya diminta mengatakan sedang diikat, kelaparan, dan menderita. Padahal sebenarnya tidak. Saya bebas saja ikut sama mereka," ujar Hamdan.

Ia mengaku selama dalam penyanderaan dibiarkan bebas, dan diajak makan penyandera. Tapi selama penahanan, ia terus mencari cara agar bisa melarikan diri. Upaya Hamdan berhasil. Ia akhirnya mampu meloloskan diri dari kelompok Abu Sayyaf ketika para penjaga lengah. 

Ia terus berlari menembus hutan hingga ke perkampungan.  "Di salah satu kampung ada orang tua yang  mengerti bahasa Melayu, dan akhirnya bantu saya melapor ke polisi, sampai akhirnya saya bisa bebas," tuturnya menceritakan. 

Sejak Jumat, 4 Januari 2019, beredar sebuah video WNI yang menjadi tahanan Abu Sayyaf. Korban penculikan tersebut bernama Syamsul Sangunim. Ia terlihat berjongkok di sebuah lubang galian, tanpa baju atasan dan hanya mengenakan celana pendek berwarna pink. Di video itu, Syamsul menangis dan meminta bosnya agar segera membebaskan dia dan memberikan uang tebusan.

Samsul adalah rekan Hamdan Yunus yang sama-sama diculik Abu Sayyaf dari perairan Pulau Gaya di Semporna pada 11 September lalu. Namun, Hamdan berhasil melarikan diri pada 5 Desember lalu dan kini telah berkumpul kembali dengan keluarganya. (umi)