Australia Protes Pembebasan Abu Bakar Baasyir, Luhut: Emang Dia Siapa?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara tentang protes Pemerintah Australia yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison terkait dengan rencana Presiden Joko Widodo yang akan membebaskan terpidana kasus Terorisme, Abu Bakar Ba'asyir.

Menurut Luhut, pihak Australia tidak dapat mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Terlebih lagi dengan kebijakan hukum yang akan diambil oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

"Emangnya dia (Pemerintah Australia) siapa? Emangnya dia yang atur kita?" Kata Luhut Binsar Panjaitan di kantor Menko Maritim, Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 21 Januari 2019.

Ia menambahkan, kebijakan Presiden Joko Widodo yang akan membebaskan Abu Bakar Ba'asyir itu murni karena pertimbangan kemanusiaan. Menurut Luhut, pemerintah Indonesia memiliki alasan serta pertimbangan hukum yang mengedepankan sisi humanisme di atas segalanya.

"Itu kan masalah kemanusiaan, kalau dulu Abu Bakar Ba'asyir kita pindahkan dari Nusakambangan ke Jakarta kan itu soal kemanusiaan juga, soal kesehatan beliau, karena beliau sudah tua," ujarnya.

Untuk diketahui, rencana Presiden Joko Widodo untuk membebaskan terpidana kasus Terorisme Ustadz Abu Bakar Ba'asyir sempat mendapat protes dari Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Abu Bakar Ba'asyir sendiri sebelumnya telah divonis 15 tahun penjara. Saat ini Abu Bakar Ba'asyir sudah menjalani sembilan tahun atau 2/3 masa hukuman. Selain itu, alasan kesehatan Abu Bakar Ba'asyir yang terus menurun menjadi pertimbangan pemerintah dalam membebaskan pimpinan pondok pesantren Ngruki, Solo itu.