Besuk Ani Yudhoyono, Khofifah: Pak SBY Sabar Sekali

Gubernur Khofifah (berjilbab) mendengarkan penjelasan dokter mengenai kondisi Ani Yudhoyono. (FOTO: istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Di tengah kesibukannya  yang padat setelah dilantik, Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elistianto Dardak ke National University Hospital, Singapura, untuk menjenguk Ani Yudhoyono yang sedang dirawat intensif karena penyakit kangker darah, Sabtu (16/2/2019).

Didampingi Ketua ISNU Jatim M. Mas'ud Said, Khofifah-Emil diterima SBY yang didampingi besannya, Hatta Rajasa, putra kedua Edi Bhaskoro Yudhoyono (Ibas) dan petinggi partai Demokrat Syarif Hasan.

Dalam kesempatan muhibbah di rumah sakit universitas terbaik di Singapura tersebut Khofifah dan Emil juga berucap terima kasih atas dukungan SBY dan istri serta mohon doa untuk bekerja keras memajukan provinsi strategis di Jawa tersebut.

Sebelum melakukan pembicaraan dengan Ani Yudhoyono, Khofifah-Emil mendengar informasi detail kesehatan Ani, beberapa langkah pengobatan, standar pengobatan rumah sakit modern ini, hingga bergabungnya dokter-dokter ahli kelas dunia. Mereka  melakukan pengobatan secara sistematis dan terpadu untuk kesembuhan mantan ibu negara yang telah menemani SBY sejak muda.

Dikenal luas sebagai Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pernah menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur memiliki hubungan sangat baik dan istimewa dengan SBY. Awal tahun 2001 SBY pernah juga sebagai salah satu anggota  kabinet Gus Dur. Partai Demokrat pimpinan SBY pada pilkada Jatim 2018 juga mendukung Khofifah untuk memenangkan pilkada Jatim.

Dalam kesempatan itu Khofifah berdoa agar Ani cepat sehat sembuh. Dalam kesempatan tasyakuran kemenangan Khofifah juga mengajak masyarakat Jatim berdoa untuk kesembuhan Ani Yudhoyono.

Dalam wawancara media Khofifah mengatakan beliau SBY tetap berwibawa dan tenang walau masih tetap bersedih karena istrinya sakit. Terlihat di RS terkemuka tersebut para tokoh nasional sangat banyak yang menjenguk. Baik dari dalam maupun luar negeri. Termasuk perdana menteri Singapura yang menjenguk beberapa waktu sebelumnya. Presiden Jokowi juga dikabarkan mengirim doa bersama beberapa tokoh nasional. 

Sebagai negarawan SBY juga sempat memberi masukan kepada Khofifah - Emil tentang beberapa hal terkait Jatim. Bahkan situasi politik terakhir di tanah air terkait pemilu 2019.
Sebagai senior SBY juga memberi wejangan dan sempat menggambarkan juga detail peta politik Indonesia.

Khofifah mengatakan sengaja langsung datang ke Singapura untuk memberikan dukungan kepada Ani, juga SBY.

"Tadi kami membaca Alfatihah, dan doa untuk kesembuhan Bu Ani," ujar Khofifah yang juga  ketua Umum Muslimat NU itu.

Selain sengaja datang langsung ke Singapura, ia mengatakan juga menyelenggarakan santunan yatim piatu.

"Supaya memberikan doa kepada Bu Ani yang sedang dirawat semoga diberikan kekuatan untuk terus mendapat kemudahan dan kesembuhan dari Allah," kata mantan aktivis PMII Jatim ini. "Kemudian, keluarganya juga diberikan kesabaran dan kekuatan," tambahnya.

Hal senda juga disampaikan Emil Dardak. "Kami benar-benar tulus mendoakan Bu Ani bisa sembuh. Selama ibu semangat, itu memberikan pengaruh baik," kata Emil.

Tidak lupa di sela pertemuan di guest room Pak SBY menjelaskan situasi pilpres tahun 2019 dengan gambaran situasi yang agak sedikit anomali. Insting beliau sebagai presiden dua periode dan petinggi TNI senior SBY mengingatkan untuk menjaga persatuan dan tetap waspada atas isu isu yg mengiringi kontestasi Pilres. 

Dalam dialognya dengan  Khofifah lewat video call Ani terlihat lebih sehat dibanding seminggu sebelumnya. "Bu Ani suaranya bagus, bicaranya lancar dan narasi bicaranya seperti orang tidak sakit," kata Khofifah di depan media internal SBY.

Sepulang dari kunjungan Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elistianto Dardak juga banyak bertemu dengan tamu SBY yang juga mengucaplan selamat atas terpilihnya Khofifah dan Emil. Di antaranya mantan Kapolri Jeneral Pol (Purn) Timur Pradopo dan Jend (Purn) Pol Sutarman. (*)