Logo timesindonesia

Trenggalek Dipelototi Gubernur Jatim, Ini Alasannya

Ir Wahid Wahyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. (Foto : Leli Yuana)
Ir Wahid Wahyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. (Foto : Leli Yuana)
Sumber :
  • timesindonesia

Kabupaten Trenggalek mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa. Hal tersebut diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi.

Dijumpai dalam gelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Trenggalek ‘Kidhung Katresnaning Bhumi Trenggalek’, Wahid Wahyudi mengatakan secara kewilayahan, Jatim dibagi menjadi empat kelompok. 

Terdiri dari daerah yang cukup maju (Jatim bagian tengah) karena infrastruktur ekonominya lengkap, wilayah ekonomi sedang (Jatim bagian utara), wilayah relatif tertinggal (Jatim bagian selatan) dan wilayah terisolir berupa daerah kepulauan.

“Trenggalek sendiri masuk ke dalam Jatim selatan. Oleh karena itu menjadi perhatian penuh bagi Ibu Gubernur Jatim sehingga beliau memberikan tugas khusus kepada Wakil Gubernur Jatim yang notabene mantan Bupati Trenggalek untuk pengembangan wilayah selatan,” jelas Wahid Wahyudi sebelum membuka Pekan Seni Budaya Daerah Kabupaten Trenggalek di Taman Budaya Jatim, Jumat (15/3/2019) kemarin.

Gelar seni budaya memiliki arti penting dalam rangka melestarikan seni budaya daerah, untuk mendapatkan multiplier effect maksimal dengan adanya unsur promosi pariwisata serta pameran produk UMKM. Acara tersebut merupakan bentuk sinergitas program antara antara Dinas Kebudayaan dan Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

“Tujuan utama gelar seni budaya daerah adalah untuk mempromosikan potensi daerah Trenggalek beserta produk unggulan UMKM,” terangnya.

Impact dari gelaran seni budaya daerah sendiri memberikan kontribusi cukup signifikan bagi ekonomi Jatim. Sepanjang 2017 kemarin tercatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim mencapai 2019,19 triliun rupiah. Nilai tersebut memberikan kontribusi ekonomi nasional sebesar 14,86 persen.