Abu Vulkanik Bromo Berpotensi Jangkau Jember

Abu Vulkanik Gunung Bromo. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Sebaran abu vulkanik Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, diprediksi mampu mencapai Kabupaten Jember. Meluasnya sebaran abu vulkanik itu lantaran embusan angin, yang menerbangkannya.

Hal itu diungkap dalam rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Stasiun Juanda Surabaya.

Pantauan satelit Himawari, abu bergerak ke arah Jember timur. Kendati demikian, belum ada rekomendasi penutupan Bandara Notohadinegoro Jember.

Citra satelit cuaca Himawari yang diambil pada pukul 05.40 WIB, BMKG, melaporkan adanya gerakan abu ke arah Jember. Hal itu seiring dengan pergerakan angin. Dimana pada ketinggian 10.000 kaki, debu vulkanik bergerak ke timur dan tenggara dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

“Diperkirakan dalam 6 jam ke depan diprediksi jatuh ke wilayah Probolinggo selatan, Lumajang dan Jember timur,” tulis BMKG Juanda dalam grup whatsapp Info Publik BMKG Jawa Timur, Sabtu (23/3/2019).

Sejauh ini BMKG belum merekomendasikan penutupan bandara di Jawa Timur. Seperti Bandar Udara Notohadinegoro Jember; Bandar Udara Banyuwangi maupun Bandara Abdurrahman Saleh Malang.

Volcanobservatory Notice for Aviation (VONA) belum menandainya sebagai wilayah berbahaya bagi penerbangan. VONA masih menandainya dengan warna oranye. Artinya, perlu diwaspadai oleh maskapai penerbangan. Ditambah, perkiraan puncak awan abu vulkanik sekitar 9.373 kaki atau 2.929 M.

“Sementara bandara di Jawa Timur tetap beroperasional seperti biasa,” tulis operator BMKG Juanda.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini semburan asap masih berwarna hitam tebal. Semburannya mengarah ke timur dan tenggara dengan intensitas tinggi. Sedangkan tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-11 mm (dominan 2 mm).

“Hujan abu tipis di pos pengamatan gunung api (PPGA) Bromo,” kata Wahyu Andrian Kusuma, petugas PPGA Bromo

Masyarakat maupun wisatawan, dilarang mendekat dalam radius satu kilometer dari pusat kawah Bromo. Wisatawan masih bisa menikmati gunung eksotis ini, melalui puncak seruni poin, penanjakan, bukit kingkong dan mentigen. (*)