Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres Jantung se-ASEAN

ASEAN Federation of Cardiology Congress (AFCC)
Sumber :
  • Viva.co.id/Sherly Lala

VIVA – ASEAN Federation of Cardiology Congress (AFCC) atau kongres jantung se-ASEAN kembali digelar. Kali ini, Indonesia berkesempatan ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan seminar jantung terbesar yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, 20 September 2019 lalu.

Ketua Panitia ASMIHA 2019, Dr. dr. Antonia Anna Lukito mengatakan, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah merupakan hal yang sangat membanggakan. Hal itu lantaran, dalam seminar jantung terbesar se-ASEAN ini, Indonesia dapat menunjukkan, kalau negara berkembang ini menjadi leader bahkan, pelopor di bilang layanan atau penanganan penyakit jantung (kardiovaskular).

"Kita ingin menunjukkan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah yang berkibar, yang memiliki audiens dengan variasi topik yang banyak. Mulai dari basic, artinya menyentuh kebutuhan basic warga ASEAN sampai penanganan dan teknologi tercanggih. Tidak hanya itu, kita bisa jadi pelopor dengan menunjukkan layanan terbaik kita dalam penyakit kardiovaskular," katanya ditemui VIVA di acara tersebut.

Tidak hanya itu, kongres yang merupakan hasil kolaborasi antara Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Asian Pacific Society of Cardiology (APSC) serta, beberapa organisasi yang lain dari berbagai negara yakni, Amerika, Jepang, Eropa, Autralia dan New Zealand ini, bisa sebagai wadah berkumpulnya para dokter jantung untuk bertukar informasi terutama soal penanganan.

"Acara ini tentu diharapkan menjadi wadah para dokter untuk berkumpul dan bertukar gagasan. Bukan cuma itu, di sini juga, kita ingin menyampaikan bahwa ASEAN sebenarnya memiliki perkumpulan dokter jantung yang sama majunya dengan negara-negara lain, level kita sudah sama. Walaupun memang, masalah yang dihadapi sedikit kompleks dan berbeda, karena kita negara yang sedang berkembang, beda dengan negara maju," ujarnya.

Acara yang diadakan selama empat hari mulai dari Kamis, 19 September 2019 sampai dengan Minggu, 22 September 2019 membahas soal beragam program ilmiah, serta melakukan pembahasan studi kasus ataupun pembaruan soal penanganan penyakit jantung akut, gagal jantung hingga pembedahan.