Lebih Banyak Laki-laki Terkena COVID-19 Dibanding Perempuan

Perawat bawa pasien dalam pengawasan virus corona COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Jumlah pasien yang dinyatakan positif terkena virus corona atau COVID-19 dan pasien meninggal dunia terus meningkat hingga hari Jumat, 1 Mei 2020. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, pasien positif sudah 10.551 orang.

"Kalau melihat data ini, maka proporsi laki-laki 58 persen, wanita 42 persen. Artinya, memang lebih banyak laki-laki yang menderita penyakit COVID-19 ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto seperti disiarkan dari Youtube BNPB pada Jumat, 1 Mei 2020.

Kemudian, Yurianto mengatakan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 1.591 orang dan pasien yang meninggal dunia menjadi 800 orang. Nah, komposisi pasien meninggal dunia juga didominasi oleh laki-laki.

"Jika dilihat angka proporsi meninggal, maka 66 persen adalah laki-laki dan 34 persen adalah perempuan," ujarnya.

Sedangkan, kata dia, orang dalam pemantauan sebanyak 233.120 orang, pasien dengan pengawasan 22.123 orang. Seluruh provinsi telah terdampak, kabupaten/kota yang terdampak meningkat menjadi 318 kabupaten/kota.

Dengan demikian, Yurianto mengatakan keberhasilan untuk membendung COVID-19 tentunya akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit. Karena, semakin sedikit pasien dirawat tentu akan semakin ringan beban dalam layanan di rumah sakit.

"Artinya, jika kita tidak berhasil mengendalikan penularan ini, maka angka sakit akan meningkat dan beban layanan rumah sakit semakin berat. Maka, mari sama-sama meningkatkan imunitas diri dengan istirahat yang cukup, teratur dan tidak panik," jelasnya.