Banyaknya Aturan Baru di Mal-mal Jakarta Syarat Protokol Kesehatan

Panduan Gugus Tugas; Belanja ke pasar/pusat perbelanjaan
Sumber :
  • twitter.com/BNPB_Indonesia/

VIVA – Kembali beroperasinya pusat perbelanjaan dan mal pascadiberlakukannya PSBB transisi di DKI Jakarta disambut positif oleh masyarakat Ibu kota. Meski demikian masih terdapat keraguan yang muncul di sebagian masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat tersebut.

Hal tersebut pun kini jadi sorotan Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta, Ellen Hidayat.

Dalam pemaparannya saat konferensi pers di media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jumat 26 Juni 2020, Ellen memastikan pusat perbelanjaan DKI Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan di masa PSBB transisi saat ini.

Baca juga: VIDEO: Polda Metro Jaya Dianugerahi Penghargaan dari FBI

Pada masa PSBB transisi, pusat perbelanjaan atau mal di wilayah DKI Jakarta telah membatasi kuota pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas normal.

Perhitungan pengunjung mal dilakukan dengan menggunakan alat hitung atau people counting.

“Jadi ini untuk fase dua, disebut fase dua PSBB transisi itu hanya 50 persen pengunjung yang diizinkan untuk masuk,” ungkap Ellen saat berdialog Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat 26 Juni 2020.

“Setiap pusat belanja itu mempunyai alat hitung. Alat hitung itu disebut people counting,” papar Ellen.

Lebih lanjut, Ellen menegaskan bahwa mal di DKI Jakarta telah menerapkan protokol kesehatan dengan memanfaatkan tanda-tanda khusus bagi pengunjung.

Baca juga: Trik Awasi Tagihan Listrik, PLN Beri Tutorial Catat Meter Mandiri

“Sesudah masuk (mal), kemudian ikutilah tanda-tanda. Jadi di pusat belanja itu banyak dibuat tanda-tanda, sehingga dari tanda arah diusahakan tidak terjadi pertemuan satu arah,” ujar Ellen.

“Sejak Juni ini semua mal sudah melakukan protokol kesehatan,” tambahnya.

Salah satu penerapan protokol kesehatan di mal tercermin pada penyesuaian penggunaan fasilitas umum, musala, yang harus ditaati oleh para pengunjung.

“Untuk musala, ini musala penting sekali, musala juga sudah diatur sedemikian ada jaraknya, tidak boleh berkarpet, kemudian juga membawa peralatan sendiri, dan lain sebagainya,” kata Ellen.

Baca juga: Bawa Jokowi Kunjungan Kerja, Kapasitas Pesawat Kepresidenan Dipangkas

Ellen pun menegaskan bahwa di dalam mal terdapat tim Gugus Kendali COVID. Tim tersebut terus mengawasi jalannya penerapan protokol kesehatan setiap jam agar pengunjung tetap disiplin dan terhindar dari potensi penularan saat berada di dalam mal.

“Jadi Gugus Kendali COVID ini terdiri dari sekuriti dan juga manajemen. Setiap jam mereka beredar dengan menggunakan face shield. Sebenarnya, semua saat masuk sudah wajib menggunakan masker. Tapi ada juga, ini masih transisi, ada yang merasa tidak nyaman atau pun diturunkan, memakai masker tidak sempurna. Nah ini perlu ditegur,” ujar Ellen menegaskan mengenai peran tim Gugus Kendali COVID di mal.

Baca juga: Isi Surat Megawati Minta Kader Rapat Barisan Usai Bendera PDIP Dibakar