21 Kecamatan Krisis Air Bersih, Gorontalo Darurat kekeringan

Krisis air bersih dan darurat kekeringan di Gorontalo. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Kadek Sugiarta/tvOne Gorontalo

VIVA – Kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Agustus 2019 mengakibatkan 21 kecamatan yang tersebar di enam kabupaten dan kota di Gorontalo mengalami krisis air bersih. Pemerintah setempat menetapkan Gorontalo darurat kekeringan.

Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo sebanyak 32.624 jiwayang terkena dampak dari kekeringan, dan wilayah terparah terjadi di Wilayah Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Bone Bolango.

"Kekeringan sudah dirasakan oleh masayarakat di sejumlah wilayah, diantaranya 7 Kecamatan di Kabupaten Gorontalo, 5 Kecamatan di Kabupaten Gorontalo Utara, 2 Kecamatan di Kabupaten Boalemo, 2 Kecamatan di Kabupaten Pohuwato Dan 1 Kecamatan Di Kota Gorontalo," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Porvinsi Gorontalo, Sumarwoto, Selasa, 17 September 2019.

Penetapan darurat kekeringan ini bertujuan agar pemerintah kabupaten/kota di Gorontalo bisa mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat dampak kemarau panjang.

Selain masalah kekurangan air bersih, masyarakat Gorontalo menghadapi ancaman gagal panen pertanian. Ditaksir ada 330.000 hektare sawah dan 1.800 hektare lahan jagung yang terdampak. Data tersebut masih akan diverifikasi lapangan oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.


Laporan: Kadek Sugiarta/tvOne Gorontalo