Demonstrasi Turunkan Presiden Mesir, Hampir 2.000 Orang Ditangkap

Massa pengunjuk rasa di Mesir
Sumber :
  • Aljazeera

VIVA – Unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, selama dua minggu terakhir berujung pada penangkapan total hampir 2.000 orang. Kementerian Dalam Negeri Mesir memperingatkan tindakan tegas terhadap demonstran.

Di antara mereka yang ditangkap adalah Hassan Nafaa, seorang profesor Ilmu Politik di Universitas Kairo dan kolumnis terkenal yang mengunggah cuitan di Twitter.

"Saya tidak ragu bahwa kelanjutan dari pemerintahan el-Sisi akan menyebabkan bencana," tulis Nafaa.

Dia ditangkap pada Rabu pekan ini menyusul penahanan Hazem Hosny, seorang juru bicara mantan kepala militer Sami Anan yang dipenjara tahun lalu karena berusaha menyaingi el-Sisi dalam Pemilu Presiden.

Khaled Dawoud, pemimpin Partai Al-Doustor yang telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan presiden, juga ditangkap.

Dilansir dari Al Jazeera, pasukan keamanan telah mengerahkan lebih banyak pasukan ke kota-kota besar. Pihak berwenang juga memblokir situs-situs berita dan menginterupsi akses ke platform pengiriman pesan.

Demonstrasi menuntut pengunduran diri el-Sisi terjadi menyusul video yang diunggah oleh Mohamed Ali, mantan kontraktor militer Mesir yang kini tengah diasingkan. Dia menuduh el-Sisi dan para pembantunya menghambur-hamburkan uang negara untuk proyek-proyek meski kemiskinan di negara itu terus meluas.

Dalam serangkaian video yang ia unggah, Ali mengaku mendapat manfaat dari korupsi pemerintah. Dia mengatakan perusahannya, Amlak, diberikan kontrak negara yang menguntungkan tanpa melalui proses penawaran.

Pria yang kini tinggal di Spanyol itu mengaku menyesal menjadi bagian dari korupsi yang merajalela di antara korps tentara dan kerabat el-Sisi, termasuk oleh istrinya Entissar Amer.

Proyek berupa istana-istana dan hotel-hotel mewah yang dia klaim telah dibangun untuk el-Sisi dan belum dibayarnya mengejutkan banyak orang Mesir. Diketahui masyarakat Mesir kini hidup di bawah langkah-langkah penghematan keras yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan pinjaman sebesar $US12 miliar dengan International Monetary Fund (IMF).

Pinjaman tersebut menyebabkan meningkatnya tingkat kemiskinan. Angka resmi menunjukkan bahwa satu dari tiga warga Mesir kini hidup di bawah garis kemiskinan.