Pemkot Surabaya Kesulitan Atasi Banjir di Darmo Park karena Developer

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya, Erna Purnawati
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal

VIVA – Kota Surabaya, Jawa Timur, sempat dilanda banjir sekira dua jam pada Rabu sore, 15 Januari 2020. Titik yang paling parah ialah di kawasan Ruko Darmo Park II dan Jalan Mayjen Sungkono.

Kawasan tersebut memang jadi langganan banjir. Pemerintah Kota Surabaya berdalih itu terjadi karena kengototan pengembang yang ogah dipasang box culvert. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, genangan air parah terjadi di kawasan Ruko Darmo Park II Mayjen Sungkono karena, di antaranya, saluran yang kondisinya kecil dan beberapa dedaunan juga terlihat menyumbat, sehingga mengakibatkan air meluap ke jalan. 

Erna menjelaskan, sebenarnya sejak 2017, pihaknya sudah berencana untuk memasang box culvert di kawasan itu, namun terkendala dengan perizinan dari pihak pengembang. 

"Aku minta izin ke pihak pengembang untuk bongkar pagarnya agar box culvert besar bisa masuk, supaya dia tidak tergenang. Tapi mereka tidak mau," katanya di kantor Pemkot Surabaya pada Kamis, 16 Januari 2020. 

Padahal, lanjut Erna, setelah pekerjaan selesai, pemkot akan mengembalikan kondisi pagar seperti semula. Box culvert besar dibutuhkan di kawasan Ruko Darmo Park II karena di sana kondisi tanahnya lebih rendah, sehingga secara otomatis akan tergenang air ketika terjadi hujan deras. 

Karena itu dibutuhkan box culvert di kedua sisi jalan dengan ukuran besar agar mampu menampung debit air. 

Erna memastikan akan berkomunikasi kembali dengan pihak pengembang, supaya kawasan Ruko Darmo Park II Mayjen Sungkono bisa dipasang box culvert. "Tempatnya dia (ruko) memang lebih rendah, dia di bawahnya jalan. Tapi kalau dibangun saluran (box culvert) yang besar, Insya Allah tidak lagi banjir," ujarnya. 

Dia menambahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sangat konsen terhadap permasalahan banjir. Karenanya, ketika hujan deras turun, ia selalu ikut terjun langsung untuk memantau kondisi Kota Surabaya.

"Karena menurut ibu wali, ketika warganya terkena banjir, itu akan semakin menambah miskin mereka, karena perabotan mereka bisa rusak dan sebagainya," ujarnya.