Ratusan Warga Tembagapura Mengungsi karena Diteror Separatis Papua

Ilustrasi separatis bersenjata di Papua.
Sumber :
  • Repro Facebook

VIVA – Kapolda Papua Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab meninjau langsung situasi keamanan di Tembagapura, Papua, pasca mengungsinya ratusan warga dari Tembagapura ke Kota Timika akibat teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Paulus mengatakan, hingga Sabtu kemarin, 7 Maret 2020, sebanyak 900 warga kampung yang berada di Distrik Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika. Warga yang mengungsi itu berasal dari empat kampung, yakni Kampung Longsoran, kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli dan dari Kampung Wa Banti.

"Alasan warga ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung. Bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ujar Pol Paulus Waterpauw, Minggu, 8 Maret 2020.

Lanjut Paulus, setelah sampai di Timika mereka akan diantar dengan menggunakan kendaraan truk yang sudah disiapkan dan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp 5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain.

Sedangkan untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bis disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika.

Setelah mendata setiap warga selanjutnya hasil koordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 bus PT Freeport yang akan digunakan untuk masyarakat ke Timika. Dalam perjalanan dari Tembagapura ke Timika dikawal oleh anggota TNI-Polri.

"Hingga pukul 18.00 WIT, tercatat sekitar kurang lebih 790 orang masyarakat di pedalaman pegunungan Timika mengungsi ke Polsek Tembagapura. Mereka yang terdiri dari sekitar 100 anak-anak, 370 wanita dan 320 laki-laki, yang bertempat tinggal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kampung Kimbeli serta kemungkinan besok akan ada lagi dari Kampung Banti," tuturnya.